Akademi Keperawatan Bina Insani Sakti Kerinci

Akademi Keperawatan Bina Insani Sakti Kerinci
My Collage

Welcome To My Blog...

ALL ABOUT NURSES....

Sabtu, 01 Agustus 2009

Askep Melanoma Maligna

BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Banyak sekali penyakit kulit yang timbul akhir-akhir ini akibat dari pola hidup dan lingkungan yang tidak kondusif di sekitar kita. Banyak penyakit seperti acne, tumor, dan kanker kulit yang dapat timbul pada setiap manusia. Hampir sedikit yang mengetahui penatalakasanaannya agar tidak terjadi komplikasi.
Oleh karena itu, penulis mencoba membuat sebuah makalah yang akan membahas tentang melanoma maligna yang merupakan salah satu dari penyakit kulit.

2. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah:
1. Apa yang di maksud dengan melanoma maligna?
2. Apa saja etiologinya?
3. Bagaimana klasifikasinya?
4. Bagaimana penatalaksanaannya?
5. Bagaimana asuhan keperawatannya?

3. TUJUAN MASALAH
1. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan melanoma maligna.
2. Untuk mengetahui apa saja etiologinya.
3. Untuk mengetahui klasifikasinya.
4. Untuk mengetahui penatalaksanaanya.
5. Untuk mengetahui asuhan keperawatannya.






BAB II
PEMBAHASAN

1. DEFINISI
Melanomaligna adalah lesi berpigmen atau tidak yang tumbuh dengan cepat yang berasal dari jenis sel nevus jenis dermoepidermal.

2. ETIOLOGI
Penyebabnya belum di ketahui secara pasti namun peran sinar ultraviolet matahari sangat berperan. Melanoma di temukan hampir pada semua usia dan sring di temukan pada daerah tropik. Separoh dari melanoma terdapat di telapak kaki yaitu pada pinggir dan lengkung telapak kaki pda orang yang biasa tidak beralas kaki selebihnya terdapat di seluruh permukaan kulit. Di luar kulit melanoma dapat terjadi di rektum dan iris.

3. KLASIFIKASI MELANOMA MALIGNA
1. Lentigo Maligna Melanoma
Biasanya terjadi pada permukaan tubuh yang telanjang pada orang tua(65-70 tahun). Mereka adalah lesi-lesi yang berukuran besar(3-5 cm), datar, seperti bintik-bintik dengan permukaan berwarna-warni yang terdiri dari daerah-daerah coklat tua, atau hitam.
2. Superfisial Spreding Melanoma
Lebih kecil dari lentigo maligna melanoma (2-3 cm), dan timbul pada kelompok usia yang agak lebih muda (50-60 tahun). Permukaanya datar atau agak menonjol dengan tepi ireguler dan bertakuk.
3. Nodular Melanoma
Cenderung timbul pada usia lebih muda (30-60 tahun). Ukurannya lebih kecil dari pada 2 jenis lainnya dan menonjol di atas permukaan kulit sekitarnya. Warnanya hampir selalu coklattua atau hitam yang samarata.

Klasifikasi Menurut Clark
I. Sel melanoma berada di dalam epidermis tetapi tidak menembus membran basal
II. Melanoma sampai ke stratum papilare
III. Melanoma masuk antara di dermis papilare dan dermis retikulare
IV. Melanoma masuk ke dalam dermis retikulare
V. Melanoma masuk ke dalam jaringan subkutis

4. MANIFESTASI KLINIS
Gejala atau tanda yang patut di curigai sebagai tanda keganasan suatu lesi adalah perubahan warna seperti lebih terang atau lebih gelap, gatal, perubahan bentuk menjadi tidak teratur atau nevus bertambah luas serta bertambah tebal, pertumbuhan horizontal dan vertikal, permukaan tidak rata, dan akhirnya pembentukan tukak. Pendarahan menandakan proses sudah sangat lanjut.

5. PENATALAKSANAAN
1) Pembedahan
Eksisi dilakukan seluas 1 cm di luar tumor. Eksisi dengan menyertakan fasia profunda tidak mempengaruhi prognosis, demikian juga di seksi getah bening regional pada tumor yang belum menunjukkan tanda metastasis jauh.
2) Perfusi
Setelah eksisi melanoma di ekstremitas, dapat di lakukan perfusi untuk pembertian sitostatik ajuvan. Perfusi merupakan tindakan bedah yang agak besar sebab ekstremitas harus di kosongkan dari peredaran darah sehingga harus di kerjakan dengan pompa pengatur suhu dan oksigenator ( mesin jantung paru).
3) Imunologi
Melanoma memperlihatkan reaksi yang tidak di mengerti yang di duga berdasarkan pengaruh imunologik. Penggunaan vaksin sebagai terapi seperti vaksin bcg kadang menyebabkan regresi parsial untuk waktu terbatas tetapi tidak mempengaruhi prignosis. Setelah pembedahan perlu ditekankan pentingnya pengawasan berkala karena walaupun di temukan pada derajat satu, kemungkinan kambuh cukup besar.


6. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pangkajian
2. Diagnosa yang mungkin timbul pada melanoma maligna adalah:
1. Resiko Tinggi Infeksi B/D Kerusakan Perlindungan Kulit
2. Nyeri B/D Kerusakan Jaringan Kulit
3. Kerusakan Integritas Kulit B/D Keruskan Permukaan Kulit Karena Destruksi Lapisan Kulit
4. Gangguan Citra Tubuh B/D Krisis Situasi, Kecacatan

3. Intervensi Keperawatan
Diagnosa Keperawatan Intervensi Rasional
Resiko Tinggi Infeksi B/D Kerusakan Perlindungan Kulit




Nyeri B/D Kerusakan Jaringan Kulit





Kerusakan Integritas Kulit B/D Keruskan Permukaan Kulit Karena Destruksi Lapisan Kulit




Gangguan Citra Tubuh B/D Krisis Situasi, Kecacatan


1. Tekankan pentingnya teknik cuci tangn yang baik setelah kontak dengan pasien
2. Awasi tanda-tanda vital
3. Jauhkan pasien dari hal-hal yang dapat menyebabkan infeksi


1. Kaji tingkat nyeri
2. Berikan teknik nafas dalam
3. Berikan analgetik sesuai prosedur





1. Kaji kondisi kulit
2. Beri perawatan kulit dan kontrol infeksi
3. Ganti perban jika pasca operatif






1. Berikan harapan dalam parameter situasi individu dan jangan memberikan keyakinan yang salah
2. Beri penguatan positif terhadap kemajuan
3. Bersikap realistis dan positif selama pengobatan


1. Mencegah kontaminasi silang
2. Melihat keadaan umum pasien
3. Menurunkan resiko infeksi

1. Menentukan derajat nyeri
2. Mengalihkan perhatian agar dapat menghilangkan nyeri
3. Mengurangi nyeri
1. Memberikan data dasar
2. Menyiapkan jaringan untuk penanaman dan menurunkan resiko infeksi
3. Mencegah terjadinya infeksi

1. Meningkatkan perilaku positif dan memberikan kesempatan untuk menyusun tujuan dan rencana untuk masa depan berdasarkan realitas
2. Kata-kata penguatan dapat mendukung terjadinya perilaku koping positif
3. Meningkatkan kepercayaan dan mengadakan hubungan antara pasien dan perawat



BAB III
PENUTUP

1. KESIMPULAN
Berdsasarakan pemaparan diatas maka dapat di ambil kesimpulan bahwa Melanomaligna adalah lesi berpigmen atau tidak yang tumbuh dengan cepat yang berasal dari jenis sel nevus jenis dermoepidermal.

2. SARAN
Dalam penatalaksanaannya, melanoma maligna harus benar-benar memperhatikan resiko infeksi terutama pada saat melakukan pembedahan. Menghindari sinar ultraviolet untuk beberapa saat sangat di anjurkan.


















DAFTAR PUSTAKA
Saputra, Lyndon dr.2002.Kapita selekta kedokteran jilid 1. Batam:Binarupa Aksara. Hal 164-165.
Sjamsuhidayat, R, Wim de Jong. 2004.Buku Ajar Ilmu Bedah-Ed.2.Jakarta: EGC. Hal 695
Stephen J. Marx, M.D. “Hyperparathyroid And Hypoparathyroid Disorders”. The New England Journal of Medicine. Volume 343:1863-1875. December 21, 2000

1 komentar:

  1. emaNG susah nyari melanoma maligna......

    thanks for info nya.....

    BalasHapus