PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hemodialisis (hd) adalah cara pengobatan / prosedur tindakan untuk memisahkan darah dari zat-zat sisa / racun yang dilaksanakan dengan mengalirkan darah melalui membran semipermiabel dimana zat sisa atau racun ini dialihkan dari darah ke cairan dialisat yang kemudian dibuang, sedangkan darah kembali ke dalam tubuh sesuai dengan arti dari hemo yang berarti darah dan dialisis yang berarti memindahkan
Hemodialisis adalah prosedur penyelamatan jiwa yahng mahal dan akhir –akhir ini dilakukan pada lebih dari 100.000 orang di amerika. Hemodialisis memungkinkan sebagian penderita hidup mendekati keadaan yang normal meskipun menderita gagal ginjal yang tanpa terapi hemodialisis dapt menyebabkan kematian. Sebagian pasien lainnya memiliki prognosis yang tidak begitu optimistik. Sebagai contoh pasien dengan kegagalan sistem organ yang multipel hanya memperpanjang proses kematiannya jika di lakukan hemodialisis.
Dialisis merupkan prosedur medik yang mahal dalam abad ini di mana biaya perawatan kesehatan yang semakin teliti terus meningkat.
Oleh karena itu, penulis mencoba untuk membuat sebuah makalah yang membahas tentang hemodialsis ini untuk menambah pengetahuan pembaca mengenai hemodialisis.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah:
1. Apa itu hemodialisis?\
2. Bagaimana prinsip-prinsip hemodialisis?
3. Bagaimana penatalaksanaan pasien hemodialsis?
4. Apa saja komplikasi hemodialisis?
5. Bagaimana asuhan keperawatan pada pasien hemodialisis?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui apa itu hemodialisis
2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip hemodialisis
3. Untuk mengetahui penatalaksdanaan pasien hemodialisis
4. Untuk mengetahui kompilikasi hemodialisis
5. Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada pasien hemodialisis
D. Batasan Masalah
Batasan masalah pada makalah ini adalah membahas tentang hal-hal yang berkaitan dengan hemodialisis.
PEMBAHASAN
A. Pengetian Hemodialisis
Hemodialisis (HD) adalah cara pengobatan / prosedur tindakan untuk memisahkan darah dari zat-zat sisa / racun yang dilaksanakan dengan mengalirkan darah melalui membran semipermiabel dimana zat sisa atau racun ini dialihkan dari darah ke cairan dialisat yang kemudian dibuang, sedangkan darah kembali ke dalam tubuh sesuai dengan arti dari hemo yang berarti darah dan dialisis yang berarti memindahkan. Hemodialisis dapat di lakukan pada saat toksin harus segera di keluarkanuntuk mnecegah kerusakan permanen atau kematian. Dialisis di lakukan pada ginjal untuk mengeluarkan zat-zat toksik dan limbah tubuh yang dalam keadaan normal diekresikan oleh ginjal yang sehat. Dialisis akut di perlikan bila terdapat kadar kalium yang tinggi atau meningkat. Dialisis kronis atau pemeliharaan di butuhkan pada gagal ginjal kronis.
B. Prinsip-Prinsip Yang Mendasari Hemodialisis
Tujuan hemodialisis adalah untuk mengmbil zat-zat nitrogen yang toksik dari darah dan mengelurkan air yang berlebihan. Pada hemodialisis, aliran darah yang penuh dengan toksik dan limbah nitrogen dialihkan dari tubuh pasien ke dialiser tempat darah tersebut di bersihkan dan kemudian di kembalikan lagi ke tubuh pasien.
Ada tiga prinsip yang mendasari kerja hemodialisis, yaitu: difusi, osmosis, dan ultrafiltrasi.
Toksin dan zat limbah di keluarkan melalui proses difusi dengan cara bergerak dari darah yang memilki konsentrasi tinggi ke cairan yang konsentrasi rendah.
Air yang berlebihan akan di keluarkan dari tubuh melalui proses osmosis. Pengeluaran air dapat di kendalaikan dengan menciptakan gradien tekanan dengan kata lain, air bergerak dari daerah dengan tekanan yang lebih tinggi(tubuh pasien) ke tekanan yang loebih rendah (cairan dialisat).gradien ini dapat di tingkatkan meleui tekanan negatif yang di kenal dengan ultrafiltrasi. Tekanan negatif ini di terapkan pada alat ini sebagai kekuatan penghisap pada membran dan memfasilitasi pengeluran air karena pasien tidak dapat mengekresikan ari kekuatan ini di perlukan untuk mengeluarkan cairan hingga tercapai isovolemia(keseimbangan cairan).
C. Akses Pada Sirkulasi Darah Pasien
1. Kateter subklavia dan femoralis
Akses segera ke dalam sirkulasi darah pasien pada hemodialisis darurat di capai melalui kateterisasi subklavia untuk pemakaian sementara. Kateter di masukkan ke dalam vena subklavia. Kateter femoralis dapat di masukan ke dalam pembuluh darah femoralis untuk pemakaian segera dan sementara.
2. Fistula
Fistula yang lebih permanen di buat melalui pembedahan yang biasanya di lakukan pada lengn bawah dengan cara menghubungkan atau menyambung pembuluh arteri dengan vena secara side-to-side atau end-to-end.
3. Tandur
Dalam menyediakan lumen sebagai tempat penusukan jarum dialisi, sebuah tandur dapat dibuat dengan cara menjahit sepotong pembuluh arteri atau vena dari sapi atau tandur vena pasien itu sendiri.
D. Penatalaksanaan pasien yang menjalani hemodialisis jangka panjang
4. Diet dan massalah cairan. Diet merupakan faktor penting bagi pasien yang menjalani hemodialisis mengingat adanya efek uremia. Apabila ginajal yang rusak tidak mampu mengekresikan produk akhir metabolisme, subtansi yang bersifat asam ini akan menumpuk dalam serum pasien dan bekerja sebagai racun atau toksin yang di kenal dengan gejala uremik.
5. Pertimbangan medikasi. Banyak obat yang dieksresikan seluruhnya atau sebagian melalui ginjal. Pasien yang memerlukan obat-obatan harus di pantau dengan ketat untuk memastikan agar kadar obat-oabatan dalam darah dan jaringan dapat di pertahankan tanpa menimbulkan akumulasi toksik.
E. Komplikasi
Komplikasi terapi dialisis sendiri dapat mencakup hal-hal berikut:
1. Hipotensi dapat terjadi selama terapi dialisis ketika cairan di keluarkan.
2. Emboli udara merupakan komplikasi yang jarang tetapi dapat saja terjadi jika udara memasuki sistem vaskuler pasien.
3. Nyeri dada dapat terjadi karena pCO2menurun bersamaan dengan terjadinya sirkulasi darah di luar tubuh.
4. Pruritus dapat terjadi selama terapi dialisis ketika produk akhir metabolisme meninggalkan kulit.
5. Gangguan keseimbangan dialisis terjadi karena perpindahan cairan serebral dan muncul sebagai serangan kejang.
6. Kram otot yang nyeri terjadi ketikacairan dan elektrolit dengan cepat meningglkan ruang ekstrasel.
7. Mual dan muntah merupakan peristiwa yang sering terjadi.
F. Pendidikan Pasien
Hal-hal yang penting dalam program pengajaran mencakup:
Rasional dan tujuan terapi dialisis
Hubungan obvat-obat yang di resepkan dan dialisis
Efek samping obat
Perawatan akses vaskuler, pencegahan, pendeteksian dan penatalalsanaan komplikasi yang berkaitan dengan akses vaskuler
Efek samping terapi
Strategi untuk menangani atau mengurangi kecemasan serta ketergantungan pasien sendiri dan anggota keluarga mereka
Pengaturan finansial dialisis
G. Asuhan Keperawatan Pada Pasien Yang Menjalani Hemodialisis
Diagnosa kepererawatan: Nyeri B/D Insisi Operatif, Pengaturan Posisi Dan Peregangan Otot Selama Proses Hemodialisis
Tujuan : Nyeri Berkurang
Intervensi Rasional
1. Kaji tingkat rasa nyeri pasien
2. Berikan analgesik
3. Lakukan kompres hangat
4. Fiksasi luka insisi
5. Bantu dan dorong ambulasi dini 1. Memberikan data dasar untuk mengevaluasi keberhasilan strategi dalam meredakian nyeri
2. Meningkatkan penurangn rasa nyeri
3. Meningkatkan relaksasi dan peredaan nyeri otot
4. Meminimalkan tarikan atau tegangan pada luka insisi dan memberikan dukungan kepada pasien
5. Memudahkan dilanjutkannya kembali latihan aktivitas otot
Diagnosa Keperawatan: Cemas B/D Perubahan Pada Fungsi Urinarius
Tujuan : Pengurangan Rasa Takut Dan Cemas
Intervensi Rasional
1. Kaji tingkat kecemasan pasien
2. Kaji pengetahuan pasien tentang prosedur hemodialisis
3. Dorong pasien untuk membagi perasaanya 1. Memberikan data dasar untuk tindak lanjut
2. Memberikan data dasar untuk pengjaran selanjutnya
3. Memudahkan pasien untuk menerima dukungan bersama dan mengurangi perasaan terisolasi
Diagnosa Keperawatan: Perubahan Pola Eliminasi Urin B/D Drainase Urin, Resiko Tinggi Infeksi
Tujuan : Mempertahankan Eliminasi Urin
Intervensi Rasional
1. Kaji sistem drainase urin segera
2. Kaji keadekuatan keluaran urin dan patensi sistem drainase
3. Gunakan prosedur asepsis dan pembasuhan tangan ketika memberikan perawatan 1. Memberikan dasar untuk tindakan selanjutnya
2. Memberikan data dasar
3. Mengurangi atau mencegah kontaminasi bakteri dan infeksi
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pemaparan di atas maka dapat di ambil kesimpulan bahwa Hemodialisis (HD) adalah cara pengobatan / prosedur tindakan untuk memisahkan darah dari zat-zat sisa / racun yang dilaksanakan dengan mengalirkan darah melalui membran semipermiabel dimana zat sisa atau racun ini dialihkan dari darah ke cairan dialisat yang kemudian dibuang, sedangkan darah kembali ke dalam tubuh sesuai dengan arti dari hemo yang berarti darah dan dialisis yang berarti memindahkan
B. SARAN
Dalam pengambilan keputusan untuk mengadakan atau melakukan hemodialisis harus benar-benar mempertimbangkan hal-hal yang mungkin terjadi baik efek dari terapi maupun dari segi finansial. Oleh karena itu, hati- hatilah dalam mengmbil keputusan mengingat terapi hemodialisis berlangsung lama sehingga membutuhakn banyak materi dan kesiapan fisik yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda.2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta : Buku kedokteran EGC
Mansjoer, Arif, dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran, Jilid I. Jakarta: Media Aesculapius
Barner. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarata : Buku kedokteran EGC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar