Akademi Keperawatan Bina Insani Sakti Kerinci

Akademi Keperawatan Bina Insani Sakti Kerinci
My Collage

Welcome To My Blog...

ALL ABOUT NURSES....

Jumat, 31 Juli 2009

Askep Pada Pasien Dengan Hemodialisa




PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hemodialisis (hd) adalah cara pengobatan / prosedur tindakan untuk memisahkan darah dari zat-zat sisa / racun yang dilaksanakan dengan mengalirkan darah melalui membran semipermiabel dimana zat sisa atau racun ini dialihkan dari darah ke cairan dialisat yang kemudian dibuang, sedangkan darah kembali ke dalam tubuh sesuai dengan arti dari hemo yang berarti darah dan dialisis yang berarti memindahkan
Hemodialisis adalah prosedur penyelamatan jiwa yahng mahal dan akhir –akhir ini dilakukan pada lebih dari 100.000 orang di amerika. Hemodialisis memungkinkan sebagian penderita hidup mendekati keadaan yang normal meskipun menderita gagal ginjal yang tanpa terapi hemodialisis dapt menyebabkan kematian. Sebagian pasien lainnya memiliki prognosis yang tidak begitu optimistik. Sebagai contoh pasien dengan kegagalan sistem organ yang multipel hanya memperpanjang proses kematiannya jika di lakukan hemodialisis.
Dialisis merupkan prosedur medik yang mahal dalam abad ini di mana biaya perawatan kesehatan yang semakin teliti terus meningkat.
Oleh karena itu, penulis mencoba untuk membuat sebuah makalah yang membahas tentang hemodialsis ini untuk menambah pengetahuan pembaca mengenai hemodialisis.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah:
1. Apa itu hemodialisis?\
2. Bagaimana prinsip-prinsip hemodialisis?
3. Bagaimana penatalaksanaan pasien hemodialsis?
4. Apa saja komplikasi hemodialisis?
5. Bagaimana asuhan keperawatan pada pasien hemodialisis?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui apa itu hemodialisis
2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip hemodialisis
3. Untuk mengetahui penatalaksdanaan pasien hemodialisis
4. Untuk mengetahui kompilikasi hemodialisis
5. Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada pasien hemodialisis

D. Batasan Masalah
Batasan masalah pada makalah ini adalah membahas tentang hal-hal yang berkaitan dengan hemodialisis.






PEMBAHASAN
A. Pengetian Hemodialisis
Hemodialisis (HD) adalah cara pengobatan / prosedur tindakan untuk memisahkan darah dari zat-zat sisa / racun yang dilaksanakan dengan mengalirkan darah melalui membran semipermiabel dimana zat sisa atau racun ini dialihkan dari darah ke cairan dialisat yang kemudian dibuang, sedangkan darah kembali ke dalam tubuh sesuai dengan arti dari hemo yang berarti darah dan dialisis yang berarti memindahkan. Hemodialisis dapat di lakukan pada saat toksin harus segera di keluarkanuntuk mnecegah kerusakan permanen atau kematian. Dialisis di lakukan pada ginjal untuk mengeluarkan zat-zat toksik dan limbah tubuh yang dalam keadaan normal diekresikan oleh ginjal yang sehat. Dialisis akut di perlikan bila terdapat kadar kalium yang tinggi atau meningkat. Dialisis kronis atau pemeliharaan di butuhkan pada gagal ginjal kronis.

B. Prinsip-Prinsip Yang Mendasari Hemodialisis
Tujuan hemodialisis adalah untuk mengmbil zat-zat nitrogen yang toksik dari darah dan mengelurkan air yang berlebihan. Pada hemodialisis, aliran darah yang penuh dengan toksik dan limbah nitrogen dialihkan dari tubuh pasien ke dialiser tempat darah tersebut di bersihkan dan kemudian di kembalikan lagi ke tubuh pasien.
Ada tiga prinsip yang mendasari kerja hemodialisis, yaitu: difusi, osmosis, dan ultrafiltrasi.
Toksin dan zat limbah di keluarkan melalui proses difusi dengan cara bergerak dari darah yang memilki konsentrasi tinggi ke cairan yang konsentrasi rendah.
Air yang berlebihan akan di keluarkan dari tubuh melalui proses osmosis. Pengeluaran air dapat di kendalaikan dengan menciptakan gradien tekanan dengan kata lain, air bergerak dari daerah dengan tekanan yang lebih tinggi(tubuh pasien) ke tekanan yang loebih rendah (cairan dialisat).gradien ini dapat di tingkatkan meleui tekanan negatif yang di kenal dengan ultrafiltrasi. Tekanan negatif ini di terapkan pada alat ini sebagai kekuatan penghisap pada membran dan memfasilitasi pengeluran air karena pasien tidak dapat mengekresikan ari kekuatan ini di perlukan untuk mengeluarkan cairan hingga tercapai isovolemia(keseimbangan cairan).


C. Akses Pada Sirkulasi Darah Pasien
1. Kateter subklavia dan femoralis
Akses segera ke dalam sirkulasi darah pasien pada hemodialisis darurat di capai melalui kateterisasi subklavia untuk pemakaian sementara. Kateter di masukkan ke dalam vena subklavia. Kateter femoralis dapat di masukan ke dalam pembuluh darah femoralis untuk pemakaian segera dan sementara.
2. Fistula
Fistula yang lebih permanen di buat melalui pembedahan yang biasanya di lakukan pada lengn bawah dengan cara menghubungkan atau menyambung pembuluh arteri dengan vena secara side-to-side atau end-to-end.
3. Tandur
Dalam menyediakan lumen sebagai tempat penusukan jarum dialisi, sebuah tandur dapat dibuat dengan cara menjahit sepotong pembuluh arteri atau vena dari sapi atau tandur vena pasien itu sendiri.

D. Penatalaksanaan pasien yang menjalani hemodialisis jangka panjang
4. Diet dan massalah cairan. Diet merupakan faktor penting bagi pasien yang menjalani hemodialisis mengingat adanya efek uremia. Apabila ginajal yang rusak tidak mampu mengekresikan produk akhir metabolisme, subtansi yang bersifat asam ini akan menumpuk dalam serum pasien dan bekerja sebagai racun atau toksin yang di kenal dengan gejala uremik.
5. Pertimbangan medikasi. Banyak obat yang dieksresikan seluruhnya atau sebagian melalui ginjal. Pasien yang memerlukan obat-obatan harus di pantau dengan ketat untuk memastikan agar kadar obat-oabatan dalam darah dan jaringan dapat di pertahankan tanpa menimbulkan akumulasi toksik.

E. Komplikasi
Komplikasi terapi dialisis sendiri dapat mencakup hal-hal berikut:
1. Hipotensi dapat terjadi selama terapi dialisis ketika cairan di keluarkan.
2. Emboli udara merupakan komplikasi yang jarang tetapi dapat saja terjadi jika udara memasuki sistem vaskuler pasien.
3. Nyeri dada dapat terjadi karena pCO2menurun bersamaan dengan terjadinya sirkulasi darah di luar tubuh.
4. Pruritus dapat terjadi selama terapi dialisis ketika produk akhir metabolisme meninggalkan kulit.
5. Gangguan keseimbangan dialisis terjadi karena perpindahan cairan serebral dan muncul sebagai serangan kejang.
6. Kram otot yang nyeri terjadi ketikacairan dan elektrolit dengan cepat meningglkan ruang ekstrasel.
7. Mual dan muntah merupakan peristiwa yang sering terjadi.

F. Pendidikan Pasien
Hal-hal yang penting dalam program pengajaran mencakup:
 Rasional dan tujuan terapi dialisis
 Hubungan obvat-obat yang di resepkan dan dialisis
 Efek samping obat
 Perawatan akses vaskuler, pencegahan, pendeteksian dan penatalalsanaan komplikasi yang berkaitan dengan akses vaskuler
 Efek samping terapi
 Strategi untuk menangani atau mengurangi kecemasan serta ketergantungan pasien sendiri dan anggota keluarga mereka
 Pengaturan finansial dialisis

G. Asuhan Keperawatan Pada Pasien Yang Menjalani Hemodialisis
Diagnosa kepererawatan: Nyeri B/D Insisi Operatif, Pengaturan Posisi Dan Peregangan Otot Selama Proses Hemodialisis
Tujuan : Nyeri Berkurang
Intervensi Rasional
1. Kaji tingkat rasa nyeri pasien


2. Berikan analgesik
3. Lakukan kompres hangat

4. Fiksasi luka insisi



5. Bantu dan dorong ambulasi dini 1. Memberikan data dasar untuk mengevaluasi keberhasilan strategi dalam meredakian nyeri
2. Meningkatkan penurangn rasa nyeri
3. Meningkatkan relaksasi dan peredaan nyeri otot
4. Meminimalkan tarikan atau tegangan pada luka insisi dan memberikan dukungan kepada pasien
5. Memudahkan dilanjutkannya kembali latihan aktivitas otot
Diagnosa Keperawatan: Cemas B/D Perubahan Pada Fungsi Urinarius
Tujuan : Pengurangan Rasa Takut Dan Cemas
Intervensi Rasional
1. Kaji tingkat kecemasan pasien

2. Kaji pengetahuan pasien tentang prosedur hemodialisis
3. Dorong pasien untuk membagi perasaanya 1. Memberikan data dasar untuk tindak lanjut
2. Memberikan data dasar untuk pengjaran selanjutnya
3. Memudahkan pasien untuk menerima dukungan bersama dan mengurangi perasaan terisolasi
Diagnosa Keperawatan: Perubahan Pola Eliminasi Urin B/D Drainase Urin, Resiko Tinggi Infeksi
Tujuan : Mempertahankan Eliminasi Urin
Intervensi Rasional
1. Kaji sistem drainase urin segera
2. Kaji keadekuatan keluaran urin dan patensi sistem drainase
3. Gunakan prosedur asepsis dan pembasuhan tangan ketika memberikan perawatan 1. Memberikan dasar untuk tindakan selanjutnya
2. Memberikan data dasar
3. Mengurangi atau mencegah kontaminasi bakteri dan infeksi


PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pemaparan di atas maka dapat di ambil kesimpulan bahwa Hemodialisis (HD) adalah cara pengobatan / prosedur tindakan untuk memisahkan darah dari zat-zat sisa / racun yang dilaksanakan dengan mengalirkan darah melalui membran semipermiabel dimana zat sisa atau racun ini dialihkan dari darah ke cairan dialisat yang kemudian dibuang, sedangkan darah kembali ke dalam tubuh sesuai dengan arti dari hemo yang berarti darah dan dialisis yang berarti memindahkan

B. SARAN
Dalam pengambilan keputusan untuk mengadakan atau melakukan hemodialisis harus benar-benar mempertimbangkan hal-hal yang mungkin terjadi baik efek dari terapi maupun dari segi finansial. Oleh karena itu, hati- hatilah dalam mengmbil keputusan mengingat terapi hemodialisis berlangsung lama sehingga membutuhakn banyak materi dan kesiapan fisik yang baik.


















DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda.2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta : Buku kedokteran EGC
Mansjoer, Arif, dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran, Jilid I. Jakarta: Media Aesculapius
Barner. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarata : Buku kedokteran EGC

Askep Solusio Plasenta



PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Solusio plasenta atau disebut juga abruptio placenta atau ablasio placenta adalah separasi prematur plasenta dengan implantasi normalnya di uterus (korpus uteri) dalam masa kehamilan lebih dari 20 minggu dan sebelum janin lahir. Dalam plasenta terdapat banyak pembuluh darah yang memungkinkan pengantaran zat nutrisi dari ibu ke janin, jika plasenta ini terlepas dari implantasi normalnya dalam masa kehamilan maka akan mengakibatkan perdarahan yang hebat. Hebatnya perdarahan tergantung pada luasnya area plasenta yang terlepas.
Penyebab terbanyak kematian maternal di Indonesia adalah perdarahan. Perdarahan pada ibu hamil dibedakan atas perdarahan antepartum (perdarahan sebelum janin lahir) dan perdarahan postpartum (setelah janin lahir). Solusio plasenta merupakan 30% dari seluruh kejadian perdarahan antepartum yang terjadi.
Oleh karena itu, penulis mencoba untuk membuat makalah tentang solusio plasenta untuk menambah pengetahuan pembaca mengenai apa itu solusio plasenta.
2. Rumusan Masalah
1. Apa itu solusio plasenta?
2. Apa saja jenis-jenis solusio plasenta?
3. Apa etiologi solusio plasenta?
4. Bagaimana patofisiologinya?
5. Apa saja manifestasi klinisnya?
6. Bagaimana asuhan keperawatan solusio plasenta?
3. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui apa itu solusio plasenta
2. Untuk mengetahui jenis-jenis solusio plasenta
3. Untuk mengetahui etiologi solusio plasenta
4. Untuk mengetahui patofisiologinya
5. Untuk mengetahui manifestasi klinis solusio plasenta
6. Untuk mengetahui ashuan keperawatan solisio plasenta
4. Batasan Masalah
Batasan masalah pada makalah ini adalah membahas mengenai solusio plasenta dan hal-hal yang berkaitan.


PEMBAHASAN
1. Definisi Solusio plasenta
Solusio plasenta adalah terlepasnya sebagian atau keseluruhan plasenta dari implantasi normalnya (korpus uteri) setelah kehamilan 20 minggu dan sebelum janin lahir. Sedangkan Abdul Bari Saifuddin dalam bukunya mendefinisikan solusio plasenta adalah terlepasnya plasenta dari tempat implantasi normalnya sebelum janin lahir, dan definisi ini hanya berlaku apabila terjadi pada kehamilan di atas 22 minggu atau berat janin di atas 500 gram.
2. Klasifikasi
a. Trijatmo Rachimhadhi membagi solusio plasenta menurut derajat pelepasan plasenta:
1. Solusio plasenta totalis, plasenta terlepas seluruhnya.
2. Solusio plasenta partialis, plasenta terlepas sebagian.
3. Ruptura sinus marginalis, sebagian kecil pinggir plasenta yang terlepas.
b. Pritchard JA membagi solusio plasenta menurut bentuk perdarahan:
1. Solusio plasenta dengan perdarahan keluar
2. Solusio plasenta dengan perdarahan tersembunyi, yang membentuk hematoma retroplacenter
3. Solusio plasenta yang perdarahannya masuk ke dalam kantong amnion .
c. Cunningham dan Gasong masing-masing dalam bukunya mengklasifikasikan solusio plasenta menurut tingkat gejala klinisnya, yaitu:
1. Ringan : perdarahan kurang 100-200 cc, uterus tidak tegang, belum ada tanda renjatan, janin hidup, pelepasan plasenta kurang 1/6 bagian permukaan, kadar fibrinogen plasma lebih 150 mg%.
2. Sedang : Perdarahan lebih 200 cc, uterus tegang, terdapat tanda pre renjatan, gawat janin atau janin telah mati, pelepasan plasenta 1/4-2/3 bagian permukaan, kadar fibrinogen plasma 120-150 mg%.
3. Berat : Uterus tegang dan berkontraksi tetanik, terdapat tanda renjatan, janin mati, pelepasan plasenta dapat terjadi lebih 2/3 bagian atau keseluruhan.
3. Etiologi
Penyebab primer solusio plasenta belum diketahui secara pasti, namun ada beberapa faktor yang menjadi predisposisi :
1. Faktor kardio-reno-vaskuler
Glomerulonefritis kronik, hipertensi essensial, sindroma preeklamsia dan eklamsia. Pada penelitian di Parkland, ditemukan bahwa terdapat hipertensi pada separuh kasus solusio plasenta berat, dan separuh dari wanita yang hipertensi tersebut mempunyai penyakit hipertensi kronik, sisanya hipertensi yang disebabkan oleh kehamilan. Dapat terlihat solusio plasenta cenderung berhubungan dengan adanya hipertensi pada ibu.
2. Faktor trauma
Trauma yang dapat terjadi antara lain :
- Dekompresi uterus pada hidroamnion dan gemeli.
- Tarikan pada tali pusat yang pendek akibat pergerakan janin yang banyak/bebas, versi luar atau tindakan pertolongan persalinan.
- Trauma langsung, seperti jatuh, kena tendang, dan lain-lain.
3. Faktor paritas ibu
Lebih banyak dijumpai pada multipara dari pada primipara. Holmer mencatat bahwa dari 83 kasus solusio plasenta yang diteliti dijumpai 45 kasus terjadi pada wanita multipara dan 18 pada primipara.
4. Faktor usia ibu
Dalam penelitian dilaporkan bahwa terjadinya peningkatan kejadian solusio plasenta sejalan dengan meningkatnya umur ibu. Hal ini dapat diterangkan karena makin tua umur ibu, makin tinggi frekuensi hipertensi menahun.
5. Leiomioma uteri (uterine leiomyoma) yang hamil dapat menyebabkan solusio plasenta apabila plasenta berimplantasi di atas bagian yang mengandung leiomioma.
6. Faktor pengunaan kokain
Penggunaan kokain mengakibatkan peninggian tekanan darah dan peningkatan pelepasan katekolamin, yang mana bertanggung jawab atas terjadinya vasospasme pembuluh darah uterus dan dapat berakibat terlepasnya plasenta
7. Faktor kebiasaan merokok
Ibu yang perokok juga merupakan penyebab peningkatan kasus solusio plasenta sampai dengan 25% pada ibu yang merokok ≤ 1 (satu) bungkus per hari. Ini dapat diterangkan pada ibu yang perokok plasenta menjadi tipis, diameter lebih luas dan beberapa abnormalitas pada mikrosirkulasinya. Deering dalam penelitiannya melaporkan bahwa resiko terjadinya solusio plasenta meningkat 40% untuk setiap tahun ibu merokok sampai terjadinya kehamilan.
8. Riwayat solusio plasenta sebelumnya
Hal yang sangat penting dan menentukan prognosis ibu dengan riwayat solusio plasenta adalah bahwa resiko berulangnya kejadian ini pada kehamilan berikutnya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan ibu hamil lainnya yang tidak memiliki riwayat solusio plasenta sebelumnya.
9. Pengaruh lain, seperti anemia, malnutrisi/defisiensi gizi, tekanan uterus pada vena cava inferior dikarenakan pembesaran ukuran uterus oleh adanya kehamilan, dan lain-lain.
4. Patofisiologi
Solusio plasenta dimulai dengan terjadinya perdarahan ke dalam desidua basalis dan terbentuknya hematom subkhorionik yang dapat berasal dari pembuluh darah miometrium atau plasenta, dengan berkembangnya hematom subkhorionik terjadi penekanan dan perluasan pelepasan plasenta dari dinding uterus.
Apabila perdarahan sedikit, hematom yang kecil hanya akan sedikit mendesak jaringan plasenta dan peredaran darah utero-plasenter belum terganggu, serta gejala dan tandanya pun belum jelas. Kejadian baru diketahui setelah plasenta lahir, yang pada pemeriksaan plasenta didapatkan cekungan pada permukaan maternalnya dengan bekuan darah lama yang berwarna kehitaman. Biasanya perdarahan akan berlangsung terus-menerus/tidak terkontrol karena otot uterus yang meregang oleh kehamilan tidak mampu berkontraksi untuk membantu dalam menghentikan perdarahan yang terjadi. Akibatnya hematom subkhorionik akan menjadi bertambah besar, kemudian akan medesak plasenta sehingga sebagian dan akhirnya seluruh plasenta akan terlepas dari implantasinya di dinding uterus. Sebagian darah akan masuk ke bawah selaput ketuban, dapat juga keluar melalui vagina, darah juga dapat menembus masuk ke dalam kantong amnion, atau mengadakan ekstravasasi di antara otot-otot miometrium. Apabila ekstravasasinya berlangsung hebat akan terjadi suatu kondisi uterus yang biasanya disebut dengan istilah Uterus Couvelaire, dimana pada kondisi ini dapat dilihat secara makroskopis seluruh permukaan uterus terdapat bercak-bercak berwarna biru atau ungu. Uterus pada kondisi seperti ini (Uterus Couvelaire) akan terasa sangat tegang, nyeri dan juga akan mengganggu kontraktilitas (kemampuan berkontraksi) uterus yang sangat diperlukan pada saat setelah bayi dilahirkan sebagai akibatnya akan terjadi perdarahan post partum yang hebat .
Akibat kerusakan miometrium dan bekuan retroplasenter adalah pelepasan tromboplastin yang banyak ke dalam peredaran darah ibu, sehingga berakibat pembekuan intravaskuler dimana-mana yang akan menghabiskan sebagian besar persediaan fibrinogen. Akibatnya ibu jatuh pada keadaan hipofibrinogenemia. Pada keadaan hipofibrinogenemia ini terjadi gangguan pembekuan darah yang tidak hanya di uterus, tetapi juga pada alat-alat tubuh lainnya
5. Manifestasi Klinis
Gambaran klinis dari kasus-kasus solusio plasenta diterangkan atas pengelompokannya menurut gejala klinis:
1. Solusio plasenta ringan
Solusio plasenta ringan ini disebut juga ruptura sinus marginalis, dimana terdapat pelepasan sebagian kecil plasenta yang tidak berdarah banyak. Apabila terjadi perdarahan pervaginam, warnanya akan kehitam-hitaman dan sedikit sakit. Perut terasa agak sakit, atau terasa agak tegang yang sifatnya terus menerus. Walaupun demikian, bagian-bagian janin masih mudah diraba. Uterus yang agak tegang ini harus selalu diawasi, karena dapat saja menjadi semakin tegang karena perdarahan yang berlangsung. Salah satu tanda yang menimbulkan kecurigaan adanya solusio plasenta ringan ini adalah perdarahan pervaginam yang berwarna kehitam-hitaman.
2. Solusio plasenta sedang
Dalam hal ini plasenta telah terlepas lebih dari satu per empat bagian, tetapi belum dua per tiga luas permukaan. Tanda dan gejala dapat timbul perlahan-lahan seperti solusio plasenta ringan, tetapi dapat juga secara mendadak dengan gejala sakit perut terus menerus, yang tidak lama kemudian disusul dengan perdarahan pervaginam. Walaupun perdarahan pervaginam dapat sedikit, tetapi perdarahan sebenarnya mungkin telah mencapai 1000 ml. Ibu mungkin telah jatuh ke dalam syok, demikian pula janinnya yang jika masih hidup mungkin telah berada dalam keadaan gawat. Dinding uterus teraba tegang terus-menerus dan nyeri tekan sehingga bagian-bagian janin sukar untuk diraba. Apabila janin masih hidup, bunyi jantung sukar didengar. Kelainan pembekuan darah dan kelainan ginjal mungkin telah terjadi, walaupun hal tersebut lebih sering terjadi pada solusio plasenta berat.
3. Solusio plasenta berat
Plasenta telah terlepas lebih dari dua per tiga permukaannnya. Terjadi sangat tiba-tiba. Biasanya ibu telah jatuh dalam keadaan syok dan janinnya telah meninggal. Uterusnya sangat tegang seperti papan dan sangat nyeri. Perdarahan pervaginam tampak tidak sesuai dengan keadaan syok ibu, terkadang perdarahan pervaginam mungkin saja belum sempat terjadi. Pada keadaan-keadaan di atas besar kemungkinan telah terjadi kelainan pada pembekuan darah dan kelainan/gangguan fungsi ginjal.
6. Komplikasi
1. Syok perdarahan
Pendarahan antepartum dan intrapartum pada solusio plasenta hampir tidak dapat dicegah, kecuali dengan menyelesaikan persalinan segera. Bila persalinan telah diselesaikan, penderita belum bebas dari perdarahan postpartum karena kontraksi uterus yang tidak kuat untuk menghentikan perdarahan pada kala III persalinan dan adanya kelainan pada pembekuan darah. Pada solusio plasenta berat keadaan syok sering tidak sesuai dengan jumlah perdarahan yang terlihat.
2. Gagal ginjal
Gagal ginjal merupakan komplikasi yang sering terjadi pada penderita solusio plasenta, pada dasarnya disebabkan oleh keadaan hipovolemia karena perdarahan yang terjadi. Biasanya terjadi nekrosis tubuli ginjal yang mendadak, yang umumnya masih dapat ditolong dengan penanganan yang baik. Perfusi ginjal akan terganggu karena syok dan pembekuan intravaskuler. Oliguri dan proteinuri akan terjadi akibat nekrosis tubuli atau nekrosis korteks ginjal mendadak. Oleh karena itu oliguria hanya dapat diketahui dengan pengukuran pengeluaran urin yang harus secara rutin dilakukan pada solusio plasenta berat. Pencegahan gagal ginjal meliputi penggantian darah yang hilang secukupnya, pemberantasan infeksi, atasi hipovolemia, secepat mungkin menyelesaikan persalinan dan mengatasi kelainan pembekuan darah.
3. Kelainan pembekuan darah
Kelainan pembekuan darah pada solusio plasenta biasanya disebabkan oleh hipofibrinogenemia. Kadar fibrinogen plasma normal pada wanita hamil cukup bulan ialah 450 mg%, berkisar antara 300-700 mg%. Apabila kadar fibrinogen plasma kurang dari 100 mg% maka akan terjadi gangguan pembekuan darah.
4. Apoplexi uteroplacenta (Uterus couvelaire)
Pada solusio plasenta yang berat terjadi perdarahan dalam otot-otot rahim dan di bawah perimetrium kadang-kadang juga dalam ligamentum latum. Perdarahan ini menyebabkan gangguan kontraktilitas uterus dan warna uterus berubah menjadi biru atau ungu yang biasa disebut Uterus couvelaire. Tapi apakah uterus ini harus diangkat atau tidak, tergantung pada kesanggupannya dalam membantu menghentikan perdarahan.

7. Terapi
Penanganan kasus-kasus solusio plasenta didasarkan kepada berat atau ringannya gejala klinis, yaitu:
a. Solusio plasenta ringan
Ekspektatif, bila usia kehamilan kurang dari 36 minggu dan bila ada perbaikan (perdarahan berhenti, perut tidak sakit, uterus tidak tegang, janin hidup) dengan tirah baring dan observasi ketat, kemudian tunggu persalinan spontan .Bila ada perburukan (perdarahan berlangsung terus, gejala solusio plasenta makin jelas, pada pemantauan dengan USG daerah solusio plasenta bertambah luas), maka kehamilan harus segera diakhiri. Bila janin hidup, lakukan seksio sesaria, bila janin mati lakukan amniotomi disusul infus oksitosin untuk mempercepat persalinan.
b. Solusio plasenta sedang dan berat
Apabila tanda dan gejala klinis solusio plasenta jelas ditemukan, penanganan di rumah sakit meliputi transfusi darah, amniotomi, infus oksitosin dan jika perlu seksio sesaria.
Apabila diagnosis solusio plasenta dapat ditegakkan berarti perdarahan telah terjadi sekurang-kurangnya 1000 ml. Maka transfusi darah harus segera diberikan. Amniotomi akan merangsang persalinan dan mengurangi tekanan intrauterin. Keluarnya cairan amnion juga dapat mengurangi perdarahan dari tempat implantasi dan mengurangi masuknya tromboplastin ke dalam sirkulasi ibu yang mungkin akan mengaktifkan faktor-faktor pembekuan dari hematom subkhorionik dan terjadinya pembekuan intravaskuler dimana-mana. Persalinan juga dapat dipercepat dengan memberikan infus oksitosin yang bertujuan untuk memperbaiki kontraksi uterus yang mungkin saja telah mengalami gangguan.

8. Asuhan Keperawatan
A. pengkajian

1. Anamnesis
- Perasaan sakit yang tiba-tiba di perut, kadang-kadang pasien dapat menunjukkan tempat yang dirasa paling sakit.
- Perdarahan pervaginam yang sifatnya dapat hebat dan sekonyong-konyong (non-recurrent) terdiri dari darah segar dan bekuan-bekuan darah yang berwarna kehitaman .
- Pergerakan anak mulai hebat kemudian terasa pelan dan akhirnya berhenti (anak tidak bergerak lagi).
- Kepala terasa pusing, lemas, muntah, pucat, mata berkunang-kunang. Ibu terlihat anemis yang tidak sesuai dengan jumlah darah yang keluar pervaginam.
- Kadang ibu dapat menceritakan trauma dan faktor kausal yang lain.

2. Inspeksi
- Pasien gelisah, sering mengerang karena kesakitan.
- Pucat, sianosis dan berkeringat dingin.
- Terlihat darah keluar pervaginam (tidak selalu).
3. Palpasi
- Tinggi fundus uteri (TFU) tidak sesuai dengan tuanya kehamilan.
- Uterus tegang dan keras seperti papan yang disebut uterus in bois (wooden uterus) baik waktu his maupun di luar his.
- Nyeri tekan di tempat plasenta terlepas.
- Bagian-bagian janin sulit dikenali, karena perut (uterus) tegang.
4. Auskultasi
Sulit dilakukan karena uterus tegang, bila denyut jantung terdengar biasanya di atas 140, kemudian turun di bawah 100 dan akhirnya hilang bila plasenta yang terlepas lebih dari satu per tiga bagian.
5. Pemeriksaan dalam
- Serviks dapat telah terbuka atau masih tertutup.
- Kalau sudah terbuka maka plasenta dapat teraba menonjol dan tegang, baik sewaktu his maupun di luar his.
- Apabila plasenta sudah pecah dan sudah terlepas seluruhnya, plasenta ini akan turun ke bawah dan teraba pada pemeriksaan, disebut prolapsus placenta, ini sering meragukan dengan plasenta previa.
6. Pemeriksaan umum
- Tekanan darah semula mungkin tinggi karena pasien sebelumnya menderita penyakit vaskuler, tetapi lambat laun turun dan pasien jatuh dalam keadaan syok. Nadi cepat, kecil dan filiformis.
7. Pemeriksaan laboratorium
- Urin : Albumin (+), pada pemeriksaan sedimen dapat ditemukan silinder dan leukosit.
- Darah : Hb menurun, periksa golongan darah, lakukan cross-match test. Karena pada solusio plasenta sering terjadi kelainan pembekuan darah hipofibrinogenemia, maka diperiksakan pula COT (Clot Observation test) tiap l jam, tes kualitatif fibrinogen (fiberindex), dan tes kuantitatif fibrinogen (kadar normalnya 15O mg%).


8. Pemeriksaan plasenta.
Plasenta dapat diperiksa setelah dilahirkan. Biasanya tampak tipis dan cekung di bagian plasenta yang terlepas (kreater) dan terdapat koagulum atau darah beku yang biasanya menempel di belakang plasenta, yang disebut hematoma retroplacenter.
9. Pemeriksaaan Ultrasonografi (USG)
Pada pemeriksaan USG yang dapat ditemukan antara lain :
- Terlihat daerah terlepasnya plasenta
- Janin dan kandung kemih ibu
- Darah
- Tepian plasenta
9.Diagnosa Keperawatan
1.Defisit Volume Cairan B/D Pendarahan D/D Tekanan Darah Meningkat, Nadi Meningkat, Oliguria, Penurunan BB, Membran Mukosa Kering
Kriteria hasil:
 TD dan nadi dalam keadaan normal
 Mempertahankan tinkat dehidrasi adekuat
Intervensi Rasional
1. Pantau TD dan nadi tiap 15 menit

2. Kaji tingkat ansietas klien
3. Ukur suhu tiap 4 jam

4. Posisikan klien pada miring kiri bila tepat 1. Peningkatan TD dan nadi dapat menandakan retensi urine
2. Ansietas menubah TD dan nadi
3. Dehidrasi dapat berakibat pada peningkatan suhu tubuh
4. Meningkatkan aliran darah balik vena dengan memindahkan tekanan dari uterus gravid terhadapa vena inferior dan aorta desenden
2. Nyeri Pada Uterus B/D Ketidakmampuan Iterus Berkontraksi Optimal D/D Lepasnya Plasenta, Perdarahan, Rahin Teregang
Kriteria Hasil:
 Mengindentifikasi sumber nyeri
 Mengugkapkan hilangnya nyeri

Intervensi Rasional
1. Tentukan di mana lokasi nyeri


2. Evaluasi td dan nadi


3. Ubah posisi klien

4. Lakukan nafas dalam 1. Klien mungkin tidak secara verbal melaporkan nyeri dan ketidaknyamanan secara langsung
2. Pada banyak klien nyeri dapat menyebabkan gelisah serta peningkatan td dan nadi
3. Merileksasikan otot dan mengalihkan perhatian dari sensasi nyeri
4. Menurunkan regangan dan mengurangi nyeri


3. Resiko Tinggi Terhdapa Cidera Janin B/D Solisio Plasenta
Kriteria Hasil
 Meninjikkan pertumbuhan janin pada batas normal
 Mencapai kehamilan pada masanya dengan ukuran tepat untuk usia gestasi

Intervensi Rasional
1. Tentukan Penyalahgunaan Zat Seperti Alkohol, Merokok Dan Obat-Obatan
2. Auskultasi Dan Laporkan Irama Jantung
3. Berikan Informasi Tentang Kebutuhan Diet, Sumber Vitamin, Mineral 1. Penyalahgunaan Zat Beresiko Terhadap Janin

2. Menandakan Kesejahteraan Janin

3. Malnutrisi Memperberat Ketidakadekuatan Perkembanan Neonatus Dan Sel Otak Janin




PENUTUP
1. Simpulan
Solusio plasenta atau disebut juga abruptio placenta atau ablasio placenta adalah separasi prematur plasenta dengan implantasi normalnya di uterus (korpus uteri) dalam masa kehamilan lebih dari 20 minggu dan sebelum janin lahir. Dalam plasenta terdapat banyak pembuluh darah yang memungkinkan pengantaran zat nutrisi dari ibu ke janin, jika plasenta ini terlepas dari implantasi normalnya dalam masa kehamilan maka akan mengakibatkan perdarahan yang hebat. Hebatnya perdarahan tergantung pada luasnya area plasenta yang terlepas.
2 Saran

1. Memberikan pendidikan, latihan dan keterampilan kepada tenaga-tenaga kesehatan agar dapat mengenal kasus-kasus solusio plasenta lebih dini sehingga dapat mengurangi angka terjadinya kematian ibu dan janinnya.
2. Memberikan pengertian kepada masyarakat terutama ibu-ibu tentang pentingnya memeriksakan kehamilannya dan faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kasus solusio plasenta.
3. lbu-ibu yang mempunyai faktor-faktor resiko untuk terjadinya solusio plasenta agar waspada dan selalu memeriksakan kehamilannya kepada tenaga ahli secara teratur.
.


DAFTAR PUSTAKA
Prawirohardjo S, Hanifa W. Kebidanan Dalam Masa Lampau, Kini dan Kelak. Dalam: Ilmu Kebidanan, edisi III. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo, 2002; 3-21.
Rachimhadhi T. Perdarahan Antepartum. Dalam: Ilmu Kebidanan, edisi III. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo, 2002; 362-85.
Gasong MS, Hartono E, Moerniaeni N. Penatalaksanaan Perdarahan Antepartum. Bagian Obstetri danGinekologi FK UNHAS; 1997. 3-8.

NGEBAND ITU NGILANGIN STRESS


banyak yang bilang anak band itu anak yang tidak punya masa depan. tapi sekarang banyak orang yang dari ngeband akhiranya menjadi mata pencaharian untuk memenuhi kebutuhab hidupnya.......

jadikanlah musik itu sebagai seni.....
jangan sampai kita tak punya seni. maka kasianlah orang yang tak punya rasa seni dalam hidupnya..........

Minggu, 19 Juli 2009

manfaat air


Keajaiban Air Zamzam

Air apa di dunia ini yang lebih hebat dari air zamzam? Yang bisa bertahan dan terpelihara selama ribuan tahun dan bisa mengeluarkan puluhan juta liter air dari sumurnya yang kecil serta airnya tak pernah kering selama ribuan tahun.Kandungan airnya juga mempunyai daya mematikan kuman, selain berkhasiat untuk mengatasi kehausan, kelaparan dan penyembuhan penyakit. Dan masih banyak khasiat lainnya.
Berapa banyak sih air zamzam yang dikonsumsi manusia setiap musim hajinya?
Jamaah haji Indonesia saja ada 205 ribu orang. Kalau setiap orang menenteng 5 liter zamzam ketika pulang ke tanah air, itu berarti sudah 1.025.000liter. Selain itu, di Mekah jemaah bebas minum air zamzam.
Seandainya jamaah rata-rata menghabiskan satu liter zamzam dalam sehari, maka seluruh jemaah haji Indonesia memerlukan 6 juta liter! (selama menginap 30 harian di Mekah). Jadi totalnya diperlukan 7 juta liter zamzam dalam satu musim haji. Sementara jemaah haji Indonesia ini hanya 10 persennya saja dari dua jutaan jemaah seluruh dunia.
Padahal sumur Zamzam itu hanya punya kedalaman air 30 meter dengan diameter sumur berkisar antara 1,46 meter hingga 2,66 meter. Penelitian menunjukkan, mata air zamzam bisa memancarkan air sebanyak 11-18 liter air per detik. Dengan demikian, setiap menit akan dihasilkan 660 liter air.
Itulah yang mencengangkan.
Air Zamzam yang ajaib
Dalam penelitian ilmiah yang dilakukan di laboratorium Eropa, terbukti bahwa zamzam memang lain. Kandungan airnya berbeda dengan sumur-sumur yang ada di sekitar Makah.
• Kadar Kalsium dan garam Magnesiumnya lebih tinggi dibanding sumur lainnya, berkhasiat untuk menghilangkan rasa haus dan efek penyembuhan.
• Zamzam juga mengandung zat fluorida yang berkhasiat memusnahkan kuman-kuman yang terdapat dalam kandungan airnya.
• Yang juga menakjubkan adalah, tak ada sedikit pun lumut di sumur ini. Zamzam selalu bebas dari kontaminasi kuman.
• Anehnya lagi, pada saat semua sumur air di sekitar Mekah dalam keadaan kering, sumur zamzam tetap berair. Dan zamzam memang tak pernah kering sepanjang zaman.
• Beberapa ulama fikih merekomendasikan agar jamaah haji membawa zamzam ketika pulang ke negaranya sebab zamzam itu bisa sebagai obat untuk suatu penyembuhan.
“Air zamzam adalah (berguna) untuk apa yang peminumnya inginkan. Kalau seseorang minum supaya disembuhkan (dari penyakit), Allah akan menyembuhkannya. Jika seseorang meminumnya supaya kenyang, Allah akan membuatnya kenyang. Dan bila seseorang meminumnya untuk menghilangkan dahaganya, maka Allah akan menghilangkannya. (HR Ahmad dan Ibnu Majah).
Dan ini terbukti, banyak jamaah dari Indonesia maupun negara lain yang pernah merasakan keajaiban air zamzam.
Dimana Kita Dapatkan Air Zamzam?
Tempat sumur zamzam itu kini sudah ditutup. Namun jemaah tak kesulitan untuk mendapatkan air zamzam di setiap sudut masjid. Air zamzam disediakan dalam termos-termos besar dengan gelas plastik sekali pakai. Setiap jamaah yang datang ke Masjidil Haram akan dapat minum air zamzam kapan pun diinginkan karena Masjidil Haram buka selama 24 jam penuh.
Di Mesjid Madinah dan tempat-tempat ziarah pun sudah disediakan air zamzam dengan gratis. Dan jangan khawatir, saat Anda pulang ke Tanah Air bakal dibekali dengan 5 liter air zamzam.
Manfaatkan dan perlakukanlah air ajaib ini dengan hormat.
Sumber: Buku “Tips Praktis Umrah dan Haji”

bekam

APA ITU DARAH BEKAM?

Darah bekam adalah darah yang dikeluarkan oleh juru bekam dari tubuh.
Ada beberapa ciri darah bekam ini yang membuat saya tercengang :
1.Teroksidasinya darah tanpa udara (anaerob).
2. Terpisahnya plasma dari darah.
3. Keluarnya plasma saja dari tempat yang dibekam.
4. Jika kita memasang dua gelas untuk menghisap darah, maka bisa saja darah keluar pada gelas yang satu, tetapi tidak bisa keluar sama sekali pada gelas yang satu lagi, padahal keduanya berdampingan.
Perbandingan Hasil Pemeriksaan Laboratorium Antara Darah yang Berada dalam Pembuluh Darah dengan Darah yang Keluar Karena Bekam:
Para dokter dikejutkan oleh pernyataan ilmuwan Damaskus, Muhammad Amîn Syaikhû dalam artikel ilmiahnya yang luar biasa tentang bekam dan rahasia umum tentang mekanisme kesembuhan yang diperoleh dari praktik bekam terletak pada dibersihkannya tubuh dari darah rusak yang menghambat berjalannya fungsi-fungsi dan tugas-tugas tubuh secara sempurna, sehingga tubuh menjadi mangsa empuk bagi berbagai penyakit.
Untuk mengungkap makna kalimat ini “membersihkan tubuh dari darah rusak”, sebuah tim laboratorium telah meneliti darah yang keluar dari titik-titik bekam (yaitu dari tengkuk) secara laboratoris dan mengkomparasikannya dengan darah pembuluh biasa pada sejumlah besar orang yang telah dibekam berdasarkan prinsip-prinsip bekam yang benar, serta darah tersebut dilihat dari hasil penelitian laboratorium darah terhadap darah bekam.
Berdasarkan penelitian itu, terlihat hal-hal sebagai berikut :
1. Bahwa darah bekam mengandung sepersepuluh kadar sel darah putih (lekosit) yang ada di dalam darah biasa. Itu terlihat dalam seluruh kasus yang diteliti, tanpa ada pengecualian. Fakta ini sungguh mencengangkan para dokter!! Sebab, bagaimana darah bisa keluar tanpa disertai keluarnya sel-sel darah putih? Fakta ini menunjukkan bahwa terapi bekam tetap melindungi dan sekaligus menguatkan unsur-unsur sistem kekebalan.
2. Adapun menyangkut eritrosit (sel darah merah), semua sel darah merah memiliki bentuk yang aneh, artinya sel-sel ter-sebut tidak mampu melakukan aktivitas, di samping juga menghambat sel-sel lain yang masih muda dan aktif.
Ini menunjukkan bahwa proses bekam membuang sel-sel darah merah yang rusak dan darah yang tidak dibutuhkan lagi, seraya tetap mempertahankan sel-sel darah putih di dalam tubuh. Sedangkan fashd menyebabkan hilangnya komposisi darah yang bermanfaat bersama sel-sel darah merah yang hendak dibersihkan.
3. Kapasitas ikatan zat besi dalam darah bekam tinggi sekali (550-1.100), satu hal yang menunjukkan bahwa bekam mempertahankan zat besi yang ada di dalam tubuh tidak ikut keluar bersama darah yang dikeluarkan dengan bekam sebagai awal penggunaan zat besi tersebut dalam pemben-tukan sel-sel muda yang baru.
4. Kandungan sel darah merah maupun sel darah putih dalam darah bekam tinggi sekali. Ini menunjukkan bahwa proses bekam berhasil mengeluarkan semua kotoran, sisa, dan endapan darah sehingga mendorong kembali aktifnya seluruh sistem dan organ tubuh.

APA ITU DARAH KOTOR?

Yang dimaksud dengan darah kotor adalah darah yang mengandung racun atau darah statis yang menyumbat peredaran darah, mengakibatkan sistem peredaran darah dalam tubuh tidak berjalan sebagaimana adanya, sehingga menyebabkan terganggunya kesehatan seseorang, baik secara fisik maupun mental.

Bagaimana darah bisa kotor? Masuknya racun yang mengotori darah bisa melalui makanan seperti: pestisida, insektisida, fungisida, zat pewarna, penyedap makanan, hormon dan logam berat; melalui minuman seperti: zat pewarna, zat aroma-essence, logam berat, bahan kimia dan lain-lain;melalui pernafasan disebabkan oleh asap kendaraan, asap pabrik, asap rokok dan sebagainya.

Darah kotor menumpuk di bawah kulit. Jika darah kotor tersebut tidak dikeluarkan, maka tubuh akan melemah dan terserang penyakit. Untuk menyembuhkan penyakitnya, tidak ada cara yang paling efektif selain bekam.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa metode pengobatan bekam merupakan suatu teknik detoksifikasi (pengeluaran racun dalam tubuh) yang efektif menyembuhkan berbagai macam jenis penyakit dari yang ringan hingga berat sekalipun dengan menghilangkan sumber penyakitnya, bukan gejalanya saja, tanpa memiliki akibat sampingan.

Pengobatan Bekam Menurut Tinjauan Pengobatan Modern

Terapi bekam cukup populer di banyak negara Eropa dan Amerika, di perguruan tinggi-perguruan tinggi dan akademi-akademi yang mengajarkan kurikulum pengobatan alternatif dan pengobatan pelengkap, serta di banyak pusat pengobatan dengan berbagai sarananya. Pengobatan bekam menduduki posisi yang menonjol di antara berbagai sarana pengobatan ini, baik dilihat dari sisi pengajaran maupun praktiknya.
Dr. ‘Abdul Jawwâd Ash-Shôwî dan beberapa kawan dokternya, pernah melakukan kunjungan ke sejumlah perguruan tinggi dan pusat pengobatan ini, dan ia melihat sendiri banyak penyakit yang berhasil disem-buhkan.Majalah I‘jâz ‘Ilmî, edisi kelima dan keenam, telah mempublikasikan beberapa laporan tentang kunjungan lapangan ini, khususnya di Amerika Serikat.
Beberapa Hasil Penelitian Ilmiah dan Pemeriksaan Klinis tentang Bekam .Sejumlah dokter dan peneliti telah mengadakan pemeriksaan medis terhadap banyak pasien, terutama orang-orang yang men-derita berbagai penyakit yang tidak bisa disembuhkan dengan metode pengobatan modern yang konvensional. Dr. ‘Abdul Jawwâd Ash-Shôwî bersama beberapa kawannya, yakni Dr. ‘Alî Romadhôn (Konsultan Pengobatan Alami di Rumah Sakit Atlet, Kairo), Ustadz Dr. Ahmad Abû Yâsîn (Pakar Pengobatan Bekam), akhirnya diperoleh beberapa hasil kesimpulan terjadinya pemulihan dalam beberapa kasus penyakit.
Beberapa bulan yang lalu, Dr. ‘Abdul Jawwâd Ash-Shôwî menghadiri Kongres Internasional tentang Pengobatan Alternatif yang diadakan salah satu rumah sakit militer di wilayah utara Kerajaan Saudi Arabia. Dalam kongres tersebut, Dr. ‘Ishôm Muqoddam (seorang dokter bedah), menyampaikan sebuah ceramah tentang pengobatan bekam.
Ceramah tersebut meru-pakan hasil penelitian klinis yang mendapat respon positif dari para anggota kongres.Saya akan mengemukakan beberapa ringkasannya, agar bisa menjadi pengantar sebelum dipublikasikannya beberapa hasil riset lainnya, setelah ini, bila sudah selesai, insyâ’ Allôh.
Dokter yang melakukan riset ini mengobati 70 pasien yang menderita beberapa kelainan dan penyakit yang bermacam-macam, dengan menggunakan metode pengobatan bekam.Para pasien tersebut sebelumnya telah berobat kepada beberapa dokter spesialis dalam berbagai bidang, tetapi metode pengobatan konvensional telah gagal mengobati mereka. Mereka telah melakukan pemeriksaan klinis, laboratorium, penyinaran, dan mikroskop medis sebelum dilakukan terapi.

Para pasien dibagi menjadi tiga kelompok :
1. Kelompok pertama terdiri dari 29 pasien yang menderita sakit karena penyakit-penyakit medis
2. Kelompok kedua terdiri dari 32 pasien yang menderita gangguan fungsi yang berbeda-beda
3.Kelompok ketiga terdiri dari 9 pasien yang menderita beberapa penyakit yang disertai perubahan patologis
Dari tujuh puluh orang pasien, 39 pasien (56 %) mengalami penyembuhan yang nyata, 30 orang atau 43 % mengalami perbaikan kondisi tingkat sedang, sedangkan yang tidak bereaksi apa pun terhadap bekam hanya 1 orang (1 % ) saja

TANYA JAWAB SEPUTAR BEKAM

Tanya : Apa penyebab datangnya penyakit ?
Jawab : Secara sunnatullah penyakit dapat disebabkan oleh:
1.Virus
2.Kejiwaan (stress, depresi, penyakit hati dll)
3.Gangguan Jin/Syetan

Tanya : Bila penyebabnya virus, mengapa virus dapat masuk ke dalam tubuh manusia ?
Jawab : Karena imunitas tubuh lemah
Tanya : Apa penyebabnya ?
Jawab : Karena metabolisme tubuh terganggu

Tanya : Mengapa metabolisme tubuh bisa terganggu ?
Jawab : Karena adanya toksin (racun) dalam darah. Racun ini tidak larut dalam air sehingga tidak dapat dibuang bersama urine, kotoran dan keringat. Racun tersebut hanya larut dalam lemak, terakumulasi dan tersimpan di antara jaringan kulit dan daging. Di situlah letak darah kotor yang akan dikeluarkan dengan tehnik bekam.

Tanya : Dari mana datangnya toksin (racun) ?
Jawab : Dari makanan, polusi air, udara dll. Nasi, sayuran dan buah yang kita makan mengandung pestisida dan bahan kimia yang berasal dari penyemprotan dan pemupukan saat ditanam. Ayam negeri, telur, dan hewan ternak lainnya mengandung obat-obatan dan bahan kimia yang berasal darisuntikan dan makanannya. Demikian juga makanan dan minuman buatan pabrik yang kita konsumsi mengandung bahan pengawet, bahan pewarna tekstil, borax,formalin, MSG dsb. Air yang kita minum mengandung kaporit, logam berat,merkuri dsb. Kita tak mungkin dapat menghindarkan diri dari semua toksin itu. Kita akan terserang penyakit manakala tubuh tak mampu lagi bertahankarena jumlah toksinnya telah melewati ambang toleransi.

Tanya : Kalau hal tersebut tidak mungkin dihindarkan, bagaimana cara mengatasinya ?
Jawab : Berobat dengan cara Hijamah/Bekam sebagaimana yang dianjurkan Rasulullah 14 abad yang lalu. Yaitu dengan mengeluarkan/membuang darah kotor yang mengandung toksin tersebut pada titik-titik tertentu dari tubuh.Dengan hilangnya darah kotor, metabolisme tubuh akan berjalan sebagaimana
mestinya sehingga akan meningkatkan imunitas tubuh. Imunitas tubuh yang kuat akan membasmi virus yang ada dalam tubuh dan mencegah masuknya virusdari luar, sehingga tubuh menjadi sehat dan kuat.

Tanya : Mengingat kita secara sadar ataupun tidak telah “mengkonsumsi racun” setiap hari, apakah hijamah/bekam harus dilakukan secara rutin ?
Jawab : Ya, sebagaimana kendaraan bermotor yang memerlukan service rutin, tubuh kitapun perlu dibersihkan (detoksifikasi) secara berkala sebulan sekali, sebaiknya pada tanggal-tanggal yang disunnahkan Rasul,yaitu tanggal 17, 19 dan 21 bulan Qomariah. Pada saat itulah darah sedang banyak-banyaknya (sebagaimana air laut yg mengalami pasang) karena pengaruh gaya gravitasi bulan, darah kotor yang dikeluarkan pun akan lebih banyak sehingga akan lebih efektif dalam pengobatan.

Tanya : Bila darah kotor banyak keluar, apakah tidak menyebabkan
seseorang lemas/kehabisan darah ?
Jawab : Darah kotor jumlahnya terbatas. Bila dibandingkan dengan
darah yang diambil saat donor, jumlahnya kurang lebih hanya seperempatnya.
Bekam tidak sama dengan donor darah. Bekam mengeluarkan darah kotor yang berada di bawah kulit. Karena yang dikeluarkan adalah darah kotor, maka akan memberi efek ringan dan segar pada tubuh.
Sedangkan donor darah yang diambil adalah darah bersih melalui urat nadi sehingga memberi efek lemas, pusing atau mata berkunang-kunang.

PENELITIAN BEKAM DI EROPA DAN AMERIKA

Pada saat ini di negeri-negeri barat (Eropa dan Amerika) melalui
penelitian ilmiah, serius dan terus-menerus menyimpulkan fakta-fakta
ilmiah bagaimana keajaiban bekam sehingga mampu menyembuhkan berbagai penyakit secara lebih aman dan efektif dibandingkan metode kedokteran modern. Sehingga bekam mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari dan bermuncullah Ahli Bekam serta Klinik Bekam di kota-kota besar di Amerika dan Eropa. Bahkan pada tahun-tahun terakhir ini pengobatan dengan bekam telah dipelajari dalam kurikulum fakultas kedokteran di Amerika, walaupun mereka tidak pernah mau mengakui bahwa bekam adalah warisan Rasulullah SAW, dokter terbaik sepanjang zaman.
Berdasarkan laporan umum penelitian tentang pengobatan dengan metode bekam tahun 2001 M (300 kasus) dalam buku Ad Dawa’ul-Ajib yang ditulis oleh ilmuwan Damaskus Muhammad Amin Syaikhu didapat data sebagai berikut:
1) dalam kasus tekanan darah tinggi, tekanan darah
turun hingga mencapai batas normal,
2) dalam kasus tekanan darah rendah, tekanan darah naik hingga batas normal,
3) kadar gula darah turun pada pengidap kencing manis dalam 92,5 % kasus,
4) jumlah asam urat di darah turun pada 83,68% kasus,
5) pada darah bekam yang keluar, didapati bahwa eritrosit yang didalamnya berbentuk aneh, tidak berfungsi normal, menganggu kinerja sel lain.

Hasil Pemeriksaan Medis Dan Laboratorium Pasca Pasien Yang Diobati

Berikut ini beberapa hasil laborat yang saya kutip dari buku karya ilmuwan Arab yang tersohor, Muhammad Amin Syaikhu, yang berjudul Ad-Dawa’u ‘l-’Ajib (Obat Ajaib). Dimana, laporan ini dibuat oleh dokter-dokter spesialis terkenal dalam berbagai bidang kedokteran, yang kemudian dihimpun dan diteliti kembali secara medis oleh penulis dan seorang intelektual, ‘Abdul Qodir Yahya, yang terkenal dengan julukan Ad-Dironi.
Laporan Umum Penelitian tentang Pengobatan dengan Metode Bekam Tahun 2001 M
Dibawah konsultan dr. Muhammad Nabil Syarif Mantan Dekan Fakultas Farmasi
Penelitian ini dilakukan berdasarkan metodologi ilmiah yang disimpulkan oleh intelektual besar Arab, Muhammad Amin Syaikhu, dari hadits-hadist Nabi yang mulia Penelitian dilakukan oleh tim laboratorium yang terdiri dari beberapa personal sebagai berikut :
1. dr. Muhammad Nabil Syarif (Dekan Fakultas Farmasi)
2. dr. Ahmad Samir Fauri (Ahli Patologi Klinik dan Laboratorium dari Prancis dan Ketua Ikatan Apoteker Siria)
3. dr. Fayiz Hakim (Ahli Patologi Anatomi dan Patologi Klinis,Amerika)
4. dr. Muhammad Mahjub Geraudy (Ketua Jurusan Laboratorium kedokteran Universitas Damaskus)
5. dr. Muhammad Fuad Jabashini (Ahli Parologi Klinis dan Laboratorium Prancis)
6. dr. Sa’d Yaqub (Ahli Farmasi Rumah Sakit dan Ketua Organisasi Pengiriman Obat D.D.S dari Prancis)
Juga tim kedokteran yang terdiri dari beberapa personal sebagai berikut :
1. dr. Ahmad Tikriti (Dosen Ahli Bedah Jantung Universitas Damaskus)
2. dr. Abdul Malik Syalani (Dosen Penyakit-penyakit Saraf di Universitas Damaskus)
3. dr. Muhyidin Sa’udi (Dosen Pengobatan Kanker dan Tumor di Universitas Damaskus)
4. dr. Abdul Ghoni ‘Arofah (Ketua Komite Anti TBC dan Penyakit Seksual Syiria)
5. dr. Akrom Hajar (Dosen Penyakit THT serta Bedah Kepala danLeher di Universitas Damaskus)
6. dr. Marwan Zahro (Kepala Jurusan Bedah Saraf di Rumah Sakit Tasyrin)
7. dr. Abdul Lathif Yasin (Dosen Tamu di Fakultas Kebidanan di London)
8. dr. Haitsam Habal (Dosen Penyakit dan Bedah Mata di Universitas Damaskus)
9. dr. Ahmad Afif Faur (Kepala Bagian Tumor di Rumah Sakit Ibnu Rusyd)
10. dr. Amin Sulaiman (Dosen Penyakit Darah di Universitas Damaskus)
11. dr. Abdulloh Makki Al-Katani (Konsultan Bedah Umum dari Jerman)
12. dr. Tholal Habusy (Dosen Bedah Mata di Universitas Al-Ba’ts)
13. dr. Ahmad Ghiyats Jabqoji (Dosen Penyakit Saraf di Universitas Istanbul)
Penelitian dilakukan terhadap 300 kasus, maka hasil-hasil penelitian adalah sebagai berikut :
1. Dalam kasus-kasus tekanan darah tinggi, tekanan darah turun hingga mencapai batas-batas normal.
2. Dalam kasus-kasus tekanan darah rendah, tekanan darah naik hingga mencapai batas-batas normal
3. Garis Irama jantung pada EKG menunjukkan perbaikan besar dan kembali kepada konsisi normal dalam irama yang teratur.
4. Penurunan kecepatan aliran darah hinga batas-batas normal
5. Jumlah sel darah merah menjadi normal.
6. Kadar Hemoglobin turun sampai pada batas-batas normal dalam kasus polycythemia (Kadar Hb darah diatas normal, misal 17,5 g/100 mldarah (normal 12-14 g/100 ml) - penerj)
7. Kadar Hemoglobin naik sampai batas-batas normal dalam kasus penurunan kadar hempglobin yang ditandai dengan aktivitas tubuh dan perkembangan kemampuannya dalam memproduksi sel darah merah secara normal, selanjutnya meningkatkan aktivitas dan efektivitas transfer
oksigen melaluinya.
8. Jumlah sel-sel darah putih (lekosit) meningkat dalam 60% kasus dan masih dalam batas-batas normal.
9. JUmlah sel-sel darah putih pada penyakit-penyakit paru-paru meningkat 71,4% pada beberapa kasus. Ini menunjukkan kesembuhan yang cepat bagi para pengidap rheumatism dan infeksi-infeksi kronis setelah
adanya pembekaman.
10. Jumlah polimorfonuklear meningkat dalam batas-batas normal dalam 100% kasus penyakit paru-paru.
11. jumlah polimorfonuklear menurun hingga batas-batas normal.
12. Jumlah enzim liver turun pada gangguan-gangguan liver dalam 76,9% kasus dan hal itu masih dalam batas-batas wajar.
13. Jumlah seruloplasmin naik dalam 50,6% kasus.
14. Jumlah seruloplasmin naik hingga batas-batas normal dalam 100% kasus kekurangan dari batas-batas normal.
15. Jumlah seruloplasmin turun hingga batas-batas normal dalam 10% kasus kelebihan dari batas-batas normal.
16. Kadar gula darah pada 83,75% kasus turun, sedangkan sisanya tetap pada batas-batas wajar.
17. Kadar gula darah turun pada para pengidap kencing manis dalam 92,5% kasus.
18. Jumlah sel-sel dariah merah (eritrosit) maupun sel-sel darah putih dalam darah turn dalam 66,66% kasus
19. Jumlah sel-sel darah merah meupun sel-sel darah putih naik dalam darah bekam pada semua kasus.
20. Jumlah sel-sel darah merah dan sel-sel darah putih turun pada 78,47% kasus.
21. Jumlah asam urat di darah turun pada 66,66% kasus
22. Jumlah asam urat di darah turun pada 83,68% kasus.
23. Jumlah asam urat di darah turn pada 50,7% kasus
24. Jumlah asam urat di darah turun pada 80% kasus.
25. Enzim liver SGPT turun pada 80% kasus, dimana SGPT menunjukkan aktivitas liver.
26. Enzim SGOT turun pada 80% kasus, ini menunjukkan perbaikan yang terjadi pada gerakan irama jantung.
27. Enzim liver turun pada 62,85% kasus
28. Kadar Amylase darah turun dalam 54,9% kasus
29. Kadar Albumin dalam darah turun dalam 100% kasus dan sampai pada batas-batas normal.
30. Kadar kolesterol dalam darah turun dalam 81,9% kasus.
31. kadar kolesterol dalam darah turun pada 75% kasus
32. kadar lemak trigliserida turun dalam 75% kasus
33. Ion-ion K dan Na kembali pada kadar normalnya dalam 90% kasus
34. Ion-ion Ca kembali normal dalam 90% kasus
35. CPK turun dalam 66,66% kasus
36. Seluruh sel darah merah dalam darah bekan pada tengkuk berbentuk aneh : Hypochromasia, Burr, Target, Crenated, Spherocytes, Poicilocytes, Shistocytes, Teardropcelles, Acanthocytes.
37. Jumlah sel-sel darah putih di darah bekam hanya 10% dari jumlah sel-sel darah putih yang ada di darah yang ada di pembuluh, ini menunjukkan bahwa bekam tetap menjaga unsur-unsur kekebalan (imunitas)
tubuh.
38. Kenaikan kadar besi dalam darah pada batas-batas normal pada 66 % kasus
39. Faktor IV, yaitu kalsium yang berperan dalam pembekuan darah sangat tinggi, berkisar antara 411-1057, sementara di dalam darah yang ada di pembuluh berkisar antara 250-400. Ini menunjukkan bahwa adanya sesuatu yang otomatis mencegah keluarnya besi dari celah-celah bekam dan
mempertahankannya di dalam tubuh agar berperran dalam pembentukan sel-sel baru, dan hal ini dibarengi dengan meningkatnya aktivitas proses penyerapan besi dari usus.
40. CPK turun dalam 66,66% kasus
41. CPK menjadi normal dalam 92,4% kasus
42. LDH menjadi normal pada 93,75 kasus.
43. Bentuk eritrosit di darah bekam semuanya tidak normal
44. Jumlah sel-sel darah putih dalam darah bekam hanya sepersepuluh jumlahnya di darah yang ada dalam pembuluh.

KHASIAT BEKAM:

Sebagai suatu metode pengobatan, tentunya bekam mempunyai khasiat. Di antaranya adalah:
1. Mengeluarkan darah kotor, baik darah yang teracuni maupun darah yang statis, sehingga peredaran darah yang semula tersumbat menjadi lancar kembali.
2. Meringankan tubuh. Banyaknya kandungan darah kotor yang menumpuk di bawah permukaan kulit seseorang akan mengakibatkan terasa malas dan berat. Jika dibekam, maka akan meringankan tubuhnya.
3. Menajamkan penglihatan. Tersumbatnya peredaran darah ke mata mengakibatkan penglihatan akan menjadi buram. Setelah dibekam, peredaran darah yang tersumbat kembali lancar dan mata bisa melihat dengan terang.
4. Menghilangkan berbagai macam penyakit. Rasullulah SAW mengisyaratkan ada 72 macam penyakit yang dapat disembuhkan dengan jalan berbekam, seperti: Asam urat, darah tinggi, jantung, kolesterol, masuk angin, migrain, sakit mata, stroke, sakit gigi, vertigo, sinusitis, jerawat, sembelit, wasir, impotensi, wasir, kencing manis, liver, ginjal, pengapuran dan lain lain.