Akademi Keperawatan Bina Insani Sakti Kerinci

Akademi Keperawatan Bina Insani Sakti Kerinci
My Collage

Welcome To My Blog...

ALL ABOUT NURSES....

Senin, 07 September 2009

kerinci.......

CARA JITU ATASI DIARE
Biasanya diare pada anak-anak dianggap suatu hal yang enteng sehingga ketika datang ke dokter sudah terlambat, anak kekurangan cairan, lemas hingga dehidrasi berat. Padahal masalah diare sebetulnya dapat diatasi di rumah.
Diare dapat menyerang semua kalangan, baik kaya ataupun miskin.Pada umumnya bayi berumur kurang dari satu bulan sudah dinyatakan diare jika frekuensi pup-nya lebih dari empat kali sehari. Kebanyakan penyebab diare adalah rotavirus .Virus tersebut masuk melalui mulut dan penularannya melalui kontaminasi tangan, botol, alat makan.Orang tua harus mulai mewaspadai jika anak mulai pup-nya tidak normal karena diare, anak mulai lemas kemudian ditandai dengan demam, misalnya suhu lebih 39.5°C. Ciri-ciri diare rotavirus biasanya bau pup-nya lebih asam, berair, anus kadang ikut memerah, BAB berbusa, kentut lebih banyak karena gas dalam tubuh yang cukup tinggi.
Stop memberikan antibiotika. Virus tidak membutuhkan antibiotika karena justru akan memperburuk keseimbangan bakteri usus.
Yang paling penting adalah rehidrasi, dengan memberikan cairan secukupnya yaitu oralit atau pedialit. Metode pemberian dengan frekuensi kecil, misalnya pemberian dua sendok setiap dua menit. Air tajin juga ampuh untuk mengatasi diare.
Anak yang diare tetap diberikan asupan makanan, seperti hari biasanya dan jangan lupa susu yang tidak mengandung laktosa. Hanya perlu dihindari makanan berserat dan manis seperti buah melon, pepaya, jeruk dan sayur. Berikan saja buah pisang. Makanan cukup penting karena untuk pembentukan tubuh dan memperbaiki jaringan usus agar bisa pulih.
Pemberian ASI tetap diberikan karena bayi yang diberikan ASI eksklusif selama enam bulan sangat jarang, bahkan cenderung tidak terkena diare.
Yoghurt juga dapat menjadi alternatif mengatasi diare, yang perlu diperhatikan adalah kualitas yoghurt. Menurut standar internasional, yoghurt harus mengandung maksimum 10 Coliform per gram dan 100 kapang atau khamir per gram,s elain itu tidak boleh mengandung lebih dari 2% senyawa pembentuk tekstur (penstabil, pembentuk gel, pengental atau pengemulsi), asam sitrat, pewarna makanan, pengawet makanan yang diizinkan. Bakteri baik atau probiotik akan menghasilkan antibiotika alami, yang membantu keutuhan usus, proses metabolisme, dan meningkatkan daya tahan tubuh.
kerinci.......

10 Foods You Can't Live Out!
Hidup di jaman yang serba instant membuat kita melakukan segalanya dengan cepat pula, termasuk untuk makanan. Ada baiknya jika kita mengimbangi asupan makanan dengan konsumsi makanan yang menyehatkan, apalagi jika makanan tersebut bisa memperlambat proses penuaan, meningkatkan daya tahan tubuh, melawan efek polusi, mencegah kanker, dan mengurangi risiko penyakit jantung serta osteoporosis.
Ada sepuluh jenis makanan yang bisa membantu Anda mendapatkan efek-efek tersebut, yaitu :

Beras Merah
Nasi adalah makanan pokok orang Indonesia, tapi kita biasanya mengonsumsi beras putih. Jika Anda ingin mendapatkan manfaat lebih dari nasi, cobalah mengonsumsi beras merah. Beras merah adalah sumber protein yang baik, sumber mineral (seperti selenium) yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh, dan sumber vitamin B yang dapat menyehatkan sel-sel saraf dan sistem pencernaan. Beras merah juga memiliki kandungan serat yang tinggi sehingga dapat mencegah konstipasi.
Jeruk
Jeruk adalah buah yang kaya akan vitamin C, beta karoten dan bioflavonoid yang bersifat antioksidan. Vitamin C penting untuk daya tahan tubuh terhadap infeksi dan bersama dengan flavonoid dapat meningkatkan absorpsi zat besi dalam tubuh.
Aprikot
Aprikot juga memiliki beta karoten dan vitamin C, yaitu antioksidan yang mampu menyapu bersih radikal bebas dalam tubuh. Aprikot segar adalah salah satu sumber beta karoten terbaik. Beta karoten adalah antioksidan yang berhubungan erat dengan rendahnya risiko katarak, stroke, penyakit jantung, dan beberapa jenis kanker. Aprikot juga kaya akan serat larut yang dapat menjaga kadar gula darah tetap normal dan membantu mengatasi konstipasi, juga menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
Brokoli
Brokoli, seperti halnya sayuran berwarna hijau tua lainnya, kaya akan kalsium dan juga memiliki sifat anti kanker karena kandungan beta karoten, vitamin C dan serat. Studi di Amerika mengungkapkan bahwa mereka yang rutin mengonsumsi brokoli setiap hari memiliki risiko kanker paru-paru yang lebih rendah.
Salmon
Sebuah riset mengindikasikan bahwa konsumsi 150 gram tiap hari ikan yang memiliki kadar minyak tinggi, seperti salmon, dapat membantu mengatasi gejala-gejala psoriasis, yaitu salah satu gangguan kulit yang kronis. Ikan salmon juga memiliki kandungan EPA (eicosapentanoic acid) dan DHA (docosahexaenoic acid). Kedua zat tersebut dapat mengurangi risiko penggumpalan darah dan mencegah penumpukan lemak di dinding pembuluh darah.
Kacang Ginjal
Kacang ginjal atau kidney bean adalah sumber protein yang rendah lemak dan juga mengandung serat khusus yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh. Suatu penelitian mengungkapkan bahwa jika kacang ginjal ditambahkan pada pola makan orang-orang dengan kadar lemak dan kolesterol yang tinggi dalam darah, ternyata kadar kolesterol dan lemaknya menurun. Sifat penurun kolesterol dan lemak dari kacang ini kemungkinan berasal dari kandungan protein dan seratnya.
Oat
Sumber karbohidrat yang rendah lemak ini menghasilkan energi yang dilepaskan secara perlahan, juga mengandung.serat larut yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Penambahan oat ke dalam menu makanan sebanyak 30-40 gram/hari, digabung dengan menu diet rendah lemak, dapat mengurangi kadar kolesterol sampai 9%.
Walnut
Suatu penelitian menunjukkan bahwa mereka yang mengonsumsi walnut setidaknya empat kali seminggu memiliki risiko serangan jantung lebih rendah 50% dibandingkan mereka yang tidak makan walnut. Para ahli menemukan bahwa mereka yang menambahkan walnut dalam diet rendah kolesterol ternyata mampu mengurangi kadar LDL 15% lebih rendah daripada diet tanpa walnut.
Minyak Zaitun
Kaya akan asam lemak tak jenuh tunggal, minyak zaitun dapat mengurangi risiko penyakit jantung, dan juga sumber vitamin E yang baik untuk melawan penuaan. Mengurangi konsumsi lemak padat dan menggantinya dengan minyak zaitun dapat mengurangi kadar kolesterol dalam darah hingga 10%. Dan pada setiap 1% pengurangan kolesterol, risiko terjadinya penyakit jantung koroner akan berkurang sebanyak 2%.
Apel
Apel mengandung vitamin C yang bersifat meningkatkan kekebalan tubuh dan melawan radikal bebas. Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi apel secara rutin dapat menurunkan kadar kolesterol darah, terutama LDL (kolesterol jahat).
kerinci.......

PENJAHITAN LUKA


Jahitan digunakan untuk hemostasis atau untuk menghubungkan struktur anatomi yang terpotong (Sabiston,1995). Menurut Sodera dan Saleh (1991), jahitan merupakan hasil penggunaan bahan berupa benang untuk mengikat atau ligasi pembuluh darah dan menghubungkan antara dua tepi luka. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa penjahitan merupakan tindakan menghubungkan jaringan yang terputus atau terpotong untuk mencegah pendarahan dengan menggunakan benang.

Prinsip Umum Penjahitan luka
Menurut Brown (1995), prinsip–prinsip umum yang harus dilaksanakan dalam penjahitan luka laserasi adalah sebagai berikut :
1. Penyembuhan akan terjadi lebih cepat bila tepi-tepi kulit dirapatkan satu sama lain dengan hati-hati.
2. Tegangan dari tepi–tepi kulit harus seminimal mungkin atau kalau mungkin tidak ada sama sekali. Ini dapat dicapai dengan memotong atau merapikan kulit secara hati–hati sebelum dijahit.
3. Tepi kulit harus ditarik dengan ringan, ini dilakukan dengn memakai traksi ringan pada tepi–tepi kulit dan lebih rentan lagi pada lapisan dermal daripada kulit yang dijahit.
4. Setiap ruang mati harus ditutup, baik dengan jahitan subcutaneus yang dapat diserap atau dengan mengikutsertakan lapisan ini pada waktu mmenjahit kulit.
5. Jahitan halus tetapi banyak yang dijahit pada jarak yang sama lebih disukai daripada jahitan yang lebih besar dan berjauhan.
6. Setiap jahitan dibiarkan pada tempatnya hanya selama diperlukan. Oleh karena itu jahitan pada wajah harus dilepas secepat mungkin (48 jam–5 hari), sedangkan jahitan pada dinding abdomen dan kaki harus dibiarkan selama 10 hari atau lebih.
7. Semua luka harus ditutup sebersih mungkin.
8. Pemakaian forsep dan trauma jaringan diusahakan seminimal mungkin.

Menurut Sodera dan Saleh (1991), penjahitan merupakan suatu cara menjahit untuk mendekatkan atau menghubungkan dua tepi luka. Dapat dibedakan menjadi :
1. Jahitan Primer (primary Suture Line) adalah jahitan yang digunakan untuk mempertahankan kedudukan tepi luka yang saling dihubungkan selama proses penyembuhan sehingga dapat sembuh secara primer.
2. Jahitan Kontinyu yaitu jahitan dengan sejumlah penjahitan dari seluruh luka dengan menggunakan satu benang yang sama dan disimpulkan pada akhir jahitan serta dipotong setelah dibuat simpul. Digunakan untuk menjahit peritonium kulit, subcutis dan organ.
3. Jahitan Simpul/Kerat/Knot, yaitu merupakan tehnik ikatan yang mengakhiri suatu jahitan. Digunakan untuk memperkuat dan mempertahankan jahitan luka sehingga jahitan tidak terlepas atau mengendor. Yang dimaksud dengan jerat adalah pengikatan satu kali, sedang simpul adalah pengikatan dengan dua jerat atau lebih.

Jenis–jenis benang yang digunakan dalam penjahitan
1. Seide (Silk/Sutra): Bersifat tidak licin seperti sutera biasa karena sudah dikombinasi dengan perekat, tidak diserap oleh tubuh. Pada penggunaan disebelah luar, maka benang harus dibuka kembali. Berguna untuk menjahit kulit, mengikat pembuluh arteri besar. Ukuran yang sering digunakan adalah nomor 2 nol 3 nol, 1 nol dan nomor 1.
2. Plain Catgut: Bersifat dapat diserap tubuh, penyerapan berlangsung dalam waktu 7–10 hari dan warnanya putih kekuningan. Berguna untuk mengikat sumber pendarahan kecil, menjahit subcutis dan dapat pula digunakan untuk bergerak dan luas lukanya kecil. Benang ini harus dilakukan penyimpulan 3 kali karena dalam tubuh akan mengembang. Bila penyimpulan dilakukan hanya 2 kali akan terbuka kembali.
3. Chromic Catgut: Bersifat dapat diserap oleh tubuh, penyerapannya lebih lama yaitu sampai 20 hari. Chromic Catgut biasanya menyebabkan reaksi inflamasi yang lebih besar dibandingkan dengan plain catgut. Berguna untuk penjahitan luka yang dianggap belum merapat dalam waktu 10 hari dan bila mobilitas harus segera dilakukan.
Komplikasi menjahit luka
1. Overlapping: Terjadi sebagai akibat tidak dilakukan adaptasi luka sehingga luka menjadi tumpang tindih dan luka mengalami penyembuhan yang lambat dan apabila sembuh maka hasilnya akan buruk.
2. Nekrosis: Jahitan yang terlalu tegang dapat menyebabkan avaskularisasi sehingga menyebabkan kematian jaringan.
3. Infeksi: Infeksi dapat terjadi karena tehnik penjahitan yang tidak steril, luka yang telah terkontaminasi, dan adanya benda asing yang masih tertinggal.
4. Perdarahan: Terapi antikoagulan atau pada pasien dengan hipertensi.
5. Hematoma: Terjadi pada pasien dengan pembuluh darah arteri terpotong dan tidak dilakukan ligasi/pengikatan sehingga perdarahan terus berlangsung dan menyebabkan bengkak.
6. Dead space (ruang/rongga mati): Yaitu adanya rongga pada luka yang terjadi karena penjahitan yang tidak lapis demi lapis.
7. Sinus: Bila luka infeksi sembuh dengan meninggalkan saluran sinus, biasanya ada jahitan multifilament yaitu benang pada dasar sinus yang bertindak sebagai benda asing.
8. Dehisensi: Adalah luka yang membuka sebelum waktunya disebabkan karena jahitan yang terlalu kuat atau penggunaan bahan benang yang buruk.
9. Abses: Infeksi hebat yang telah menghasilkan produk pus/nanah.
kerinci.......
Kehamilan Normal
a. Definisi
- Kehamilan : Suatu masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin (Maternal dan Neonatal, 2002: 22).
- Kehamilan : Pertumbuhan dan perkembangan janin intra uterin mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai persalinan (Manuaba, 1998: 32).
- Kehamilan : Suatu masa yang dimulai dari ovulasi sampai persalinan yang lamanya kira-kira 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu).
b. Klasifikasi
Kehamilan dibagi menjadi 3 bagian :
1) Kehamilan trimestar I (0 – 12 minggu)
2) Kehamilan trimester II (13 – 27 minggu)
3) Kehamilan trimester III (28 – 40 minggu)
c. Proses Kehamilan
Kehamilan terjadi karena adanya persetubuhan antara wanita dan pria, dimana wanita tersebut dalam masa subur (ovulasi) dan pria mengeluarkan spermatozoa yang dapat membuahi sel telur kemudian berimplantasi dan tertanam di dinding endometrium, suatu proses kehamilan akan terjadi bila terdapat aspek penting, yaitu :
- Ovum/ovulasi
- Spermatozoa
- Konsepsi
- Nidasi
- Placentasi
1) Ovulasi
Ovulasi adalah pelepasan ovum yang dipengaruhi oleh sistem hormonal yang kompleks. Selama masa subur yang berlangsung 20-35 tahun hanya 420 buah ovum yang dapat mengikuti proses pematangan dan terjadi ovulasi. Ovum adalah sel besar yang terdiri dari nukleus dan vitellus dilingkari oleh zona pellusida dan dilapisi oleh corona radiata.
Urutan pertumbuhan (oogenesis) :
a) Oogenia
b) Oosit pertama
c) Primary ovarium follicle
d) Uquor follicle
e) Pematangan pertama ovum
f) Pematangan kedua ovum pada waktu sperma membuahi ovum
2) Spermatozoa
Spermatozoa berbentuk seperti kecebong yang terdiri dari 3 bagian, yaitu :
a) Kepala : Berbentuk lonjong agak gepeng yang mengandung inti
b) Leher : Penghubung antara kepala dan leher.
c) Ekor : Panjang sekitar 10 x kepala
Urutan pertumbuhan sperma (spermatogenesis) :
a) Spermatogonium membelah menjadi 2
b) Spermatosid pertama membelah 2
c) Spermatosid kedua membelah 2
d) Spermatid kemudian tumbuh
e) Spermatozoon (sperma)
3) Konsepsi
Pembuahan adalah suatu peristiwa pertemuan antara sperma dengan ovum yang terjadi di ampula tuba, pada hari ke 11-14 dalam siklus menstruasi. Wanita mengalami ovulasi yaitu peristiwa matangnya sel telur sehingga siap dibuahi bila saat itu dilakukan koitus, sperma yang mengandung <> 32 minggu ® keluhan sesak napas karena uterus mendesak isi abdomen ® diafragma.
- Kebutuhan O2 ¬ 20% ® nafas dalam.
10) Kulit
Terdapat pigmentasi pada kulit karena pengaruh MSH yang meningkat.
i. Penatalaksanaan
1) Kebijakan program
- Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4x dalam kehamilan.
Trimester I (0-12 minggu) : 1 x
Trimester II (13-27 minggu) : 1x
Trimester III (28-40 minggu) : 2 x
- Pelayanan/ asuhan standar minimal, termask “TT”.
a) (Timbang) berat badan
b) Ukur (tekanan) darah
c) Ukur (tinggi) fundus uteri
d) Pemberian imunisasi (tetanus toksoid) TT lengkap
e) Pemberian tablet zat besi, minimum 90 tablet selama kehamilan.
f) Tes terhadap PMS
2) Kebijakan teknis
Setiap kehamilan dapat berkembang menjadi masalah atau komplikasi setiap saat, itu sebabnya mengapa ibu hamil memerlukan pemantauan selama kehamilannya.
Penatalaksanaan ibu hamil secara keseluruhan meliputi komponen-komponen sebagai berikut :
a) Mengupayakan kehamilan yang sehat
b) Melakukan deteksi dini komplikasi, melakukan penatalaksanaan awal serta rujukan bila diperlukan.
c) Persiapan persalinan yang bersih dan aman.
d) Perencanaan antisipasif dan persiapan diri untuk melakukan rujukan jika terjadi komplikasi.
3) Kunjungan Awal
Langkah/ tugas bidan dalam asuhan kunjungan awal :
a) Menyambut ibu : perkenalan, tanya nama dan usia
b) Anamnesa : riwayat kehamilan, kesehatan, sosek.
c) Pemeriksaan fisik : Inspeksi, palpasi, auskultsai dan perkusi
d) Tes laboratorium : Hb, protein urin dan glukosa urin
e) KIE : Informasi hasil pemeriksaan, ketidaknyamanan yang mungkin terjadi, tanda bahaya pada kehamilan.
f) Promosi kesehatan : Imunisasi TT, tablet Fe, vitamin A
g) Persiapan persalinan (penolong, tempat, peralatan yang dibutuhkan, biaya, transportasi, donor darah)
h) Kesimpulan dari kunjungan, jadwal kunjungan ulang dan dokumentasi
4) Kunjungan Ulang
- Kunjungan I (0-24 minggu)
Penapisan dan pengobatan anemia
Perencanaan persalinan
Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya
- Kunjungan II (24-28 minggu) dan kunjungan III (28-36 minggu)
Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya
Penapisan preeklamsi, gemelly, infeksi alat reproduksi dan saluran perkemihan mengulang perencanaan persalinan.
- Kunjungan IV (36 minggu sampai lahir)
Sama seperti kunjungan II dan III
Mengenai adanya kelainan letak dan presentasi
Memantapkan rencana persalinan
Mengenal tanda-tanda persalinan
5) Pengobatan
Pemberian tablet Fe dan vitamin
Dimulai dengan memberikan satu tablet zat besi sehari sesegera mungkin setelah rasa mual hilang, tiap tablet mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg) dan asam folat 500 mg, minimal masing-masing 90 tablet. Tablet besi sebaiknya tidak diminum bersama-sama teh atau air jeruk.
6) Imunisasi TT
Antigen internal
cm perlindungan
% perlindungan
(selang waktu minimal)
TT1 Pada kunjungan antenatal pertama, perlindungan -
TT2 4 mgg setelah TT1 perlindungan 3 tahun, 80%
TT3 6 bulan setelah TT2 perlindungan 5 tahun, 95%
TT4 1 tahun setelah TT3 perlindungan 10 tahun, 99%
TT5 1 tahun setelah TT4 perlindungan 25 tahun atau seumur hidup, 99%
7) Kebutuhan gizi bumil
- Terjadi peningkatan sebesar 15%
Yang dibutuhkan untuk pertumbuhan uterus, mammae, volume darah, placenta, air ketuban, dan pertumbuhan janin (40% untuk pertumbuhan janin, 60% untuk pertumbuhan ibunya).
- Protein 80 gr/hari, sekitar 70% untuk pertumbuhan janin.
- Karbohidrat dan lemak
Diperlukan tambahan sebesar 300 kal/ hari atau 15% lebih banyak dari jumlan normal. Sumber : beras, tepung, ubi, jagung, sagu.
- Air, vitamin, mineral
Jenis mineral :
a) Zat kapur kebutuhan bertambah 400 mg.
Sumber : Susu, keju, sayuran hijau, kacang-kacangan
b) Fosfor kebutuhan bertambah 400 mg.
c) Kalium kebutuhan bertambah 400 mg.
d) Fe kebutuhan bertambah 30 mg.
Sumber : Ikan, hati, telur, sayuran hijau
e) Yodium kebutuhan bertambah 175 mg
Sumber : Ikan laut, minyak ikan, garam beryodium
Jenis vitamin
a) Vitamin A : 800 mikrogram
Sumber : Telur, hati, mentega, sayuran dan buah kering
b) Vitamin B6 (piridoxyne) : 2,2 mg
Sumber : Gandum, jagung, hati dan daging
c) Vitamin 12 : 2,2 mikrogram
Sumber : Telur, daging, hati, keju, ikan laut
d) Vitamin C : 70 mg
Sumber : Hati, daging, ikan, sayuran hijau
e) Vitamin D : 10 mg
f) Asam folat : 400 mg
Sumber : Hati, daging, ikan
g) Vitamin K : 65 mikrogram
Sumber : Buah dan sayuran
8) Kebutuhan ibu hamil
a) Kebutuhan nutrisi
b) Kebutuhan eliminasi
c) Kebutuhan personal hygiene
Hygiene tubuh, kulit, rambut, mammae
d) Kebutuhan pakaian
e) Kebutuhan seksual